"Mbak DSA sudah tidak ada napas. Dia (terduga pelaku) memanggil petugas keamanan kemudian dipanggillah pengelola apartemen," katanya.
Mengetahui itu, RT langsung membawa DSA ke Nasional Hospital yang berada tak jauh dari lokasi apartemen. Namun, korban ternyata sudah meninggal dunia sekitar 30 menit sebelumnya.
“Artinya sudah tidak bernyawa dimungkinkan terjadi di klub malam (diskotek). Adanya pembiaran petugas di klub malam," ucapnya.
Mendapat kabar itu, pihak keluarga korban pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Lakasantri. Namun, polisi menyebut meninggalnya DSA disebabkan penyakit lambung.
Akhirnya, Dimas ganti melaporkan kasus dugaan penganiayaan tersebut ke Polrestabes Surabaya sebab dia percaya korban mendapatkan kekerasan dari kekasihnya hingga tewas. “Karena kejanggalan itu kami lapor ke Polrestabes barulah ditindaklanjuti,” tandas Dimas. (jpnn/fajar)