FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pengaruh ulama sangat penting bagi bakal calon presiden (bacapres). Kunjungan ke pesantren jadi rutinitas para bacapres.
Ganjar Pranowo dan istrinya Siti Atikoh sowan ke kediaman KH Said Aqil Siroj di kompleks Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Cipedak, Jakarta Selatan.
Bacapres yang diusung PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Perindo, dan Partai Hanura itu disambut ratusan santri.
Bagi KH Said Aqil Siroj, Ganjar Pranowo bukan orang asing. Mantan ketua umum PB Nahdlatul Ulama (NU) itu mengaku memiliki kedekatan dengan KH Hisyam Abdul Karim, kakek Siti Atikoh, istri mantan gubernur Jawa Tengah tersebut.
Menurut dia, Kiai Hisyam adalah pejuang NU asal Purbalingga, Jawa Tengah. Sementara itu, dengan Ganjar, ulama asal Cirebon, Jawa Barat, itu menyebut sudah bersahabat sejak lama.
"Tapi, yang jelas (Ganjar) dengan saya dekat sekali. Sejak masih DPR dan gubernur," ungkapnya.
Setelah itu, Ganjar diajak salat Isya berjamaah. Dilanjutkan dengan pertemuan tertutup sekitar satu jam. Dalam keterangan selepas pertemuan, Said mengaku bersyukur atas kedatangan Ganjar.
’’Insya Allah Tuhan memberi jalan kemudahan beliau akan terpilih menjadi presiden yang akan datang, yaitu Pak Ganjar Pranowo,’’ ujarnya.
Said berpesan kepada Ganjar untuk mempertahankan konsep Islam Nusantara saat nanti terpilih menjadi presiden. Bahkan, bila perlu dikenalkan ke luar negeri.
’’Satu jalan adalah Islam menyatu dengan budaya. Budaya dijadikan fondasi Islam itu adalah Islam yang ramah,’’ tuturnya.
Ganjar mengaku bersyukur lantaran kedatangannya ke Ponpes Luhur Al-Tsaqafah mendapat sambutan hangat. Saat ditanya apakah kedatangannya meminta Said menjadi cawapres, Ganjar menjawab dengan berseloroh.
’’Tidak hanya minta soal cawapres, tapi juga soal bernegara, berbangsa, cerita soal Islam Nusantara tadi karena itu sangat ideologis dan jauh lebih penting dari yang sifatnya pragmatis,’’ katanya.
Sementara itu, bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan menerima kunjungan sekaligus dukungan dari sejumlah purnawirawan TNI/Polri. Di antaranya, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Letjen TNI (Purn) Sutiyoso, Laksdya TNI (Purn) Deddy, Mayjen TNI (Purn) Jul Effendi, Mayjen TNI (Purn) Syaiful Rizal, Mayjen TNI (Purn) Sunarko, Mayjen TNI (Purn) Gadang, Marsda TNI (Purn) Iman Sudrajat, dan Irjen Pol (Purn) Anas Yusuf.
Sutiyoso menyatakan, pihaknya memberikan dukungan kepada Anies karena latar belakang mantan menteri, rektor, dan gubernur itu. ’’Kami tahu latar belakang pribadinya (baik),’’ ujarnya di kediaman Anies di Jakarta.
Dalam kesempatan itu, pihaknya sempat mendengarkan konsep perubahan yang diusung Anies. Dari hasil pencermatannya, ide perubahan dengan tetap menjaga keberlanjutan cukup baik. Hal itu sekaligus mengklarifikasi kekhawatiran soal bayangan perubahan yang ekstrem.
’’Justru kalau baik nggak dilanjutkan itu digebukin banyak orang dia, kan. Jadi, jangan merasa kalau perubahan itu apa pun diubah, tidak,’’ terangnya.
Kepada para purnawirawan, Anies menyampaikan apresiasi atas dukungan itu. Dia menegaskan, bersama Muhaimin Iskandar yang jadi bacawapres berkomitmen dan semakin mantap mengusung perubahan.
’’Kita ingin Indonesia lebih adil, keluarga-keluarga merasakan kebutuhan pokok lebih terjangkau, lapangan pekerjaan makin mudah, biaya pendidikan makin murah, dan kesehatan yang lebih simpel sehingga bisa
melindungi semua,’’ papar Anies.
Partai Gerindra, pengusung utama bacawapres Prabowo Subianto, memantapkan konsolidasi pemenangan Prabowo di Jawa Timur. Konsolidasi yang digelar di Banyuwangi itu dihadiri Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Kepada para kader, Muzani membakar semangat pemenangan. ’’Insya Allah 2024 Partai Gerindra akan menjadi pemenang dan Pak Prabowo dilantik menjadi presiden,’’ ujarnya. (far/c18/ttg/dir)