Gemuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang kini mengusung Prabowo sebagai bakal capres untuk Pilpres 2024, turut mengatrol elektabilitas Prabowo. Ujang menyebutnya sebagai "mesin turbo".
"Kalau ibarat mesin, mesinnya lebih turbo. Secara psikologis, lebih kuat, lebih bertenaga, lebih berotot, dan lebih bisa membuat strategi-strategi yang menjangkau rakyat lebih besar, lebih banyak," ucap Ujang.
Berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), Prabowo unggul saat berhadapan langsung dengan bakal capres usungan PDI Perjuangan Ganjar Pranowo. Bahkan, menurut survei yang dilakukan pada periode 18-20 September 2023 tersebut, selisih elektabilitas keduanya mencapai 11,3 persen.
Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada 4-12 September 2023 juga mencatatkan tren serupa, dengan selisih elektabilitas Prabowo dan Ganjar hanya terpaut 8,1 persen.
Pun demikian, dalam survei Litbang Kompas edisi 27 Juli-7 Agustus 2023, dukungan kepada Prabowo mencapai 52,9 persen sementara Ganjar cuma meraup 47,1 persen.
Ketika head to head dengan bakal capres usungan Koalisi Perubahan Anies Baswedan, selisih dukungan keduanya lebih besar dalam survei Litbang Kompas, yakni Prabowo meraih 65,2 persen dan Anies 34,8 persen. (antara/fajar)