Petani Makin Sejahtera, Program IP400 Sukses Berkat Pupuk Berkualitas dan Murah

  • Bagikan
Petani di Bone membersihkan gulma dari areal persawahan miliknya.

Tidak hanya itu saja, nantinya untuk mendapatkan pupuk bersubsidi ini para petani diharuskan memiliki kartu tani yang terintegrasi dalam RDKK. Upaya untuk penggunaan Kartu Tani tersebut secara menyeluruh di Bone berisi mengenai kuota yang sesuai dengan kebutuhan petani.

"Untuk jumlah kuota ini tergantung dari luas lahan yang dimiliki setiap petani. Akan tetapi, kartu tani tidak bisa diuangkan dan hanya bisa dilakukan untuk penukaran pupuk," kata Andi Asman.

Tujuannya agar pupuk bersubsidi dapat tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran. Persyaratan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 47 Tahun 2017 tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi.

"Terkait pupuk subsidi memang kuota anggaran secara nasional berkurang. Saya langsung ke Kementerian Pertanian saat itu mempetanyakan pada direktur terkait," ucap Andi Asman.

Andi Asman menjelaskan program IP400 diharapkan bisa diterapkan di sawah yang memiliki irigasi baik. Berdasarkan data, di Kabupaten Bone ada 42 ribu hektar lahan persawahan beririgasi.

Andi Asman menyebut pemilihan benih dan pupuk sangat penting untuk mendukung program IP400. “Benih itu harus sesuai dengan kondisi lahan yang ditempati menanam. Termasuk pupuk dan tekniknya,” katanya.

Selain itu, untuk mendorong produktivitas pertanian di Bumi Arung Palakka harus ada sumber air yang terjaga, hal ini masih menjadi kendala di lapangan. Kemudian dalam pengelolaan pertanian harus berbasis alsintan.

“Para petani kita masih terkenda Alsintan seperti Combine dan Jonder. Jika alsintan ini ada tentu akan mempercepat pengolahan lahan termasuk pada saat panen. Jika selama ini dikerja satu minggu dengan adanya dukungan Alsintan bisa dikerja satu sampai dua hari,” terangnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan
Exit mobile version