Anggap Lebih Buruk dari ISIS, Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz Ingin Hapus Hamas dari Bumi

  • Bagikan
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu. Foto: Middle East Eye

FAJAR.CO.ID, YERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin partai oposisi, Benny Gantz telah sepakat untuk membentuk pemerintahan darurat di tengah krisis akibat serangan brutal Hamas yang menewaskan lebih dari seribu orang akhir pekan lalu.

Pemerintahan baru yang terdiri dari dua pemimpin dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant ini berfungsi sebagai komando tertinggi dalam perang melawan kelompok bersenjata Palestina di Gaza.

Netanyahu dalam pernyataannya yang disiarkan televisi mengungkapkan bahwa dirinya dan Gantz telah mengesampingkan perbedaan demi negara.

"Karena nasib negara kita sedang dipertaruhkan. Kita memerangi musuh yang kejam, lebih buruk dari ISIS,” kata Netanyahu bersama Gantz dan Gallant, Rabu (11/12).

Menteri Pertahanan Gallant mengatakan: "Kami akan menghapus apa yang disebut Hamas, ISIS-Gaza, dari muka bumi. Ia tidak akan ada lagi." Gantz, mantan kepala pertahanan dan jenderal Israel, mengatakan ini adalah waktu untuk bersatu dan menang.

“Ada waktu untuk damai dan ada waktu untuk perang. Sekarang adalah waktu untuk perang,” katanya.

Selama pertempuran dengan Hamas di Gaza, pemerintah darurat tidak akan mengambil kebijakan atau undang-undang apa pun yang tidak terkait dengan operasi tersebut.

Pemimpin oposisi, Yair Lapid diperkirakan tidak akan bergabung dengan pemerintahan darurat pada tahap ini.

Seperti diketahui, Hamas menyerbu Israel dari Jalur Gaza dalam serangan mendadak yang menewaskan sedikitnya 1.200 orang, Sabtu (7/10).

Aksi tersebut merupakan serangan militan Palestina paling mematikan dalam sejarah Israel. Israel pun membalasnya dengan pemboman besar-besaran di Gaza yang telah menewaskan 1.055 orang, dan mengerahkan ribuan tentara di sekitar wilayah tersebut. (reu/jpnn/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan