FAJAR.CO.ID, MAKASSAR– Pihak DPRD Sulsel mengklaim kucing-kucingan dengan Pemprov Sulsel terkait anggaran. Itu menjadi indikasi munculnya anggaran fiktif Rp1,5 triliun.
Anggota DPRD Sulsel dari fraksi PAN, Irwandi Natsir mengatakan cukup disayangkan terjadi hal-hal seperti itu. Terlebih lagi, ada dampak langsung yang memang menyentuh ranah DPRD.
”Ini bukan sedikit, Rp1,5 triliun itu besar sekali. Jadi kalau DPRD dan eksekutif kucing-kucingan, wajar saja,” jelasnya, Kamis, 12 Oktober.
Sebagai dampaknya, kata Irwandi, sejumlah aspirasi masyarakat banyak belum terakomodasi sampai saat ini. Termasuk delapan pembangunan jalan desa yang dijanjikan. Hingga saat ini belum terlaksana karena anggaran tidak ada.
Akibatnya, Irwandi mengaku kerap menjadi bulan-bulanan kepala desa. Dia dianggap hanya menebar janji, lantas tidak punya upaya serius menyelesaikan semua janjinya.
"Saya saja sampai sekarang masih ada delapan jalan tani yang tidak terealisasi. Realitanya memang tidak ada uangnya, risiko anggota DPRD dapat cemoohan begitu,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, ada baiknya memang hal-hal seperti itu diselesaikan. Sebab jika tidak, maka cara dan hal serupa bisa berulang lagi pada tahun-tahun berikutnya. Akibatnya, banyak program terbengkalai.
Itu sebabnya juga, sebagian anggota DPRD banyak yang marah ke organisasi perangkat daerah (OPD). Mereka pikir, dinas terkait tidak mau merealisasikan, namun ternyata memang anggaran yang tidak ada.
"Sekarang itu banyak teman-teman yang marah-marah sama SKPD, seperti dinas pertanian dan beberapa dinas lain. Karena sejumlah program yang dijanjikan kepada konstituennya itu tidak jalan, salah satunya karena defisit keuangan," kata dia.