Pembangunan Infrastruktur Terkendala karena Utang, Seluruh Program yang Tidak Mendesak Ditahan

  • Bagikan
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — DPRD bersama Pemprov Sulsel akan fokus membayar utang. Sehingga berdampak pada program pembangunan. Termasuk pada pembangunan infrastruktur. 

Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif menyebut, DPRD Sulsel untuk APBD 2024 ini akan bersama-sama gubernur untuk mengurangi belanja demi menyelesaikan utang. 

“Jadi postur menyelesaikan pendapatan yang Rp10,4 Triliun, belanjanya dikurangi. Sehingga utang yang sekitar Rp1,6 Triliun itu dibayarkan. Jadi tidak merubah postur tapi mengurangi belanja dan menyelesaikan utang. Mencocokkan dengan pendapatan yang ada,” kata Syaharuddin Alrif, kepada wartawan di Kantor DPRD Sulsel, Jumat, (13/10/2023). 

Hingga tahun 2024, Pemprov Sulsel fokus bayar utang. Agar 2025 kata dia keuangan Pemprov bisa kembali normal. 

“Jangan tambah. Selesaikan bebanmu. Maka dari 2023 dibayar 2024, dan 2024 dikurangi belanja, selesaikan utang. 2025 normal keadaan,” tutur Sekretaris NasDem Sulsel ini. 

Soal pembangunan infrastruktur, akan dipertimbangkan untuk yang harus dikerjakan segera.

“Nanti dilihat. Yang mana yang tadi misalnya bantuan keuangan 2023 ada. Untuk tahun ini karena ada DBH mau dibayar, nggak usah itu. Nda usah itu. Bayar saja utang DBH. Infrastruktur yang urgen boleh lanjut tapi yang tidak urgen tahan dulu karena kita mau bayar utang,” tutur Syahar. 

Sebelumnya, Pj Gubernur Bahtiar menyebut, cara menyelamatkan pemerintahan adalah dengan menghentikan semua program.

“Anak-anak tidak usah belanja lagi, kenapa kita mau belanja (sementara) masih ada hutang,“ ujarnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan