FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Polda Sulsel melakukan pemetaan tentang kerawanan Pemilu 2024. Dari 26.357 Tempat Pemungutan Suara (TPS), sebanyak 3.201 disebut masuk zona rawan.
Namun, Kapolda sulsel, Irjen Setyo Boedi Harso Moempoeni menyebut tidak ada TPS yang masuk zona sangat rawan.
Ia pun menekankan bahwa semua tetap diantisipasi dan dinamikanya masih akan dilihat di lapangan karena belum ditetapkan capres dan cawapres.
"Karena ini juga berpengaruh terhadap tingkat kerawanan daerah," katanya usai Gelar Pasukan Ops Mantap Brata di Lapangan Karebosi Makassar, Selasa, 17 Oktober.
Kemudian yang masuk zona kurang rawan sebanyak 3.146 TPS, sehingga semuanya masuk rawan, sebab itu Polda menyiapkan 12.867 personel untuk pengamanan. "Ini terbagi dalam satgas, ada satgas Ban, Satgas Preventif, asatgas Represif, Binmas, dan Humas," ungkapnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa untuk kesiapan, berulang kali telah dilakukan kegiatan gladi. Baik di KPU, Sispamkota, maupun Tactical Floor Game (TFG) untuk mempersiapkan masing-masing personel yang betul-betul mengerti akan tugas dan tanggung jawabnya.
"Sehingga diharapkan pelaksanaan nantinya, apabila ada gangguan terkait dengan pengamanan pemilu, mereka sudah mengantisipasi dengan kemampuan yang sudah dilatihkan," jelas Setyo Budi.
Ketua Bawaslu Sulsel, Mardiana Rusli juga telah meminta kepada jajaran pengawas di semua tingkatan untuk rutin memitigasi kerawanan sebagai pencegahan atau antisipasi pelanggaran pemilu.
"Dalam IKP yang dirilis Bawaslu belum lama ini, Sulsel sebenarnya berada pada tingkat rawan rendah, meski begitu kita harus tetap memastikan secara berkala identifikasi terhadap kerawanan setiap tahapan, ini penting," kata Mardiana Rusli.