Sebut Makassar Daerah Rawan, Bahtiar dan Danny Kompak Minta Masyarakat Tidak Diadu Domba

  • Bagikan
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR —  Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin dan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyebut Makassar daerah rawan saat Pemilihan Umum (Pemilu).

Stiap kontestasi politik, disebutkan Kota Makassar selalu masuk sebagai daerah yang rawan terjadi konflik sehingga perlu upaya kolaborasi antara pemerintah kota dan provinsi untuk melakukan pencegahan dini. 

"Menampilkan aspirasi boleh, itukan demokrasi. Demo pun juga boleh tapi sesuai aturan, jangan sampai menimbulkan anarki, merusak, dan saya sebagai gubernur berharap jangan mau diadu domba dengan urusan politik," kata Pj Gubernur Bahtiar, saat diwawancara di Rujab Gubernur Sulsel, Rabu (18/10/2023). 

Pj Gubernur Bahtiar mengimbau kepada seluruh masyarakat Sulsel untuk bijak dalam menerima dan mengolah informasi di tahun politik. Tidak mudah termakan hoax.

"Belajar dari lalu-lalu, yang bertanding rangkul-rangkulan, bagi-bagi kekuasaan politiknya tapi yang di bawah malah ribut. Masyarakat harus pintar politik, jangan mau diadu domba yang rugi rakyat sendiri," tegasnya.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto tidak menampik jika Makassar selalu mendapat label merah atau zona rawan konflik setiap kontestasi politik.

"Pengalaman memang selalu di awal disampaikan kita rawan, bahkan merah. Tapi selalu dibuktikan bahwa Makassar itu hijau. Baik pilpres, wali kota, bahkan pileg," ujarnya.

Status zona rawan konflik di awal, menurut Danny Pomanto sebagai pemicu untuk melakukan mitigasi agar tidak terjadi konflik yang dikhawatirkan. 

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan