FAJAR.CO.ID, PAREPARE -- Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares menyarankan agar sepakbola di Indonesia tidak hanya memiliki satu kompetisi, melainkan ada kompetisi lain selain Liga 1 Indonesia.
Hal tersebut ia sampaikan di sesi konferensi pers jelang laga laga menghadapi Arema FC di pekan ke-16, Kamis (19/10/2023) di Stadion Gelora BJ Habibie Kota Parepare.
Yang juga kebetulan dihadiri oleh perwakilan PT LIB selaku operator dari Liga.
Sebelumnya, mempertanyakan terkait jadwal pertandingan antara PSM Makassar menghadapi Arema FC yang menurutnya baiknya berlangsung di awal kompetisi.
Karena kedua tim ini sendiri merupaka juara dari dua kompetisi berbeda yaitu PSM Makassar dengan titel juara Liga 1 musim 2022/2023 dan Arema FC yang keluar sebagai juara Piala Presiden.
“Sebelum saya berbicara tentang persiapan kita, jadi saran dari saya pertandingan antara PSM dan Arema menurutnya saya di adakan di awal Liga kemarin,” kata Bernardo Tavares
“Karena apa, PSM juara Liga dari musim lalu dan Arema adalah juara Presiden,” sambungnya.
Pelatih berusia 43 tahun ini pun menyarankan agar sepak bola di Indonesia baik memiliki beberapa kompetisi bukan hanya Liga 1.
Dengan adanya adanya dua atau lebih kompetisi, menurutnya itu akan menjadi salah satu wujud promosi dari sepakbola Indonesia itu sendiri. Dan setiap musimnya tidak akan hanya ada satu klub yang berstatus sebagai juara.
“Kalau kalian memang mau mempromosikan sepakbola kita harus menjalani atau paling tidak beberapa kompetisi di dalam satu negara,” sebutnya.
“Kalau misalnya kita hanya memiliki satu kompetisi, itu yang hanya kita jalani yaitu Liga 1. Bayangkan, kita hanya memiliki satu juara satu tim yang senang. Tapi akan ada tum yang sedih,” ungkapnya.
“Kenapa tidak buat kompetisi yang lain seperti contohnya Piala Super Cup yang mempertemukan juara liga dan dari Piala lainnya,” paparnya.
Menurut Tavares sepakbola itu adalag kesenangan dan ini harus di promosikan salah satu caranya dengan memberikan kesempata kepada tim menjadi juara bukannya di satu kompetisi saja.
“Sepak bola itu memang mempromosikan kesenangan kenapa kita tidak memberikan kesempatan tim-tim lain untuk merasakan lebih dari merasakan bagian tersebut,” pungkasnya. (Erfyansyah/Fajar)
