FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Hari Ulang Tahun (HUT) ke-354 Sulsel menjadi momen pas membawa Sulsel menuju arah baru. Hal itu ditegaskan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
Kata Bahtiar, untuk memaknai HUT Sulsel ke-354 ini seluruh masyarakat patut bersyukur, sebab Sulsel telah melahirkan banyak perubahan. Orang Sulsel telah menyebar ke seluruh dunia, dan banyak melahirkan pemimpin.
"Ini tanah pemimpin, banyak memberikan keberkahan pada daerah ini. Atas wujud syukur itu, kita gunakan HUT ke-354 ini untuk introspeksi dan evaluasi apa yang sudah kita capai. Kita terbuka untuk merenung atas apa yang belum tercapai,” kata Bahtiar, Rabu, 18 Oktober.
Dengan begitu, Bahtiar menganggap Sulsel akan lebih jernih ke depannya, khususnya dalam pengelolaan pemerintahan yang lebih baik. sebab kata dia, Sulsel punya sumber daya alam yang luar biasa, mulai dari laut sampai darat.
Lokasi strategis juga membuat Sulsel memiliki identitas tersendiri dibanding yang lain. Baik itu karakter, kepribadian, sampai dengan filsafat hidup orang Bugis-Makassar, Tana Toraja dan lainnya.
”Itulah yang saya maksud dengan Sulsel Baru ke depannya. Bukan apa-apa, kita hanya ingin membangun Sulsel yang baru kedepannya, sebagai bagian dari integral di Indonesia. Sulsel juga bagian dari peradaban dunia,” lanjutnya.
Bahtiar berharap generasi muda Sulsel harus mulai terbiasa dengan arah baru. Sebab dengan dukungan teknologi, semua kehiduoan sudah mulai terintegrasi dengan baik, semua akses bisa diperoleh siapa saja.
"Maka generasi muda Sulsel harus siap dengan suasana baru. Sekarang mungkin kita hidup di pedalaman, tetapi terhubung dengan dunia karena ada teknologi yang menyatukan, tanpa batas terotori negara,” imbuhnya.
Hal-hal baru itu juga yang sudah harus ditata dalam pemerintahan. Tata kelola dan penyesuaian harus dilakukan sejak saat ini. Agar kedepannya biaa lebih siap menghadapi berbagai perkembangan pesat, termasuk juga perkembangan dinamika pemerintahan dan politik yang ada.
”Tentu harus dilakukan penyesuaian dalam tata pemerintahan. Di depan mata ada proses politik yang sedang berlangsung, biarkan itu berjalan sesuai dengan hukum-hukumnya. Kita harus tetap menjaga persahabatan, harmoni dan persaudaraan,” ungkapnya.
Dengan begitu, Bahtiar mengajak semua pihak agar tidak saling adu domba dalam momen politik ini. Sebab Pemilu dianggap layaknya kompetisi, ada yang mennag dan kalah. Namun hal itu tidak boleh memicu perpecahan di tengah masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Bahtiar juga menampik telah merubah tema HUT ke-354 Sulsel. Kata dia, panitia yang telah merepresentasekan maksud penyampaiannya, sehingga lahir tema baru. Namun kata dia, hal ini hanya sebatas tema, yang akan hilang sendirinya setelah HUT selesai.
”Itu anak-anak saja yang bikin, tidak ada perubahan tema. Itu karena HUT saja, saya tidak usulkan tema. Saya bilang membangun paradigma baru untuk Sulsel, dan anak-anak saja yang bikin. Saya sendiri tidak ada tema khusus. Itu hanya terjemahan dalam rangka HUT, selesai HUT juga pasti hilang kata itu,” tutupnya.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menegaskan, baru kali ini momen besar Pemprov Sulsel dirayakan di Pantai Losari. Biasanya, kegiatan banyak digelar di temoat yang berbeda, padahal Losari merupakan ikon utama wisata Kota Makassar.
"Saya sangat senang, karena baru kali ini Pemprov gelar acara besar di.Losari. Sebelumnya tidak. Makanya saya apresiasi sekali Pak Pj Gubernur atas gelaran acara HUT Sulsel ke-354 tahun ini di Losari,” kata dia.
Danny juga menegaskan siap mendukung berbagai hal yang sifatnya membangun kemajuan daerah. Tentunya dengan prinsip dan karakter yang sudah dimiliki Sulsel sejak dulu.
”Kita akan mendukung semua hal baik untuk Sulsel. Karena memang kita harus menjadi daerah yang baik untuk semua kalangan, dengan karakter dan keiatimewaan yang dimiliki Sulsel,” tutupnya.
Sementara Ketua Panitia HUT Sulsel ke-354, Ahmadi Akil mengatakan, momen ini harus disambut dengan gembira. Seluruh masyarakat Sulsel layak merayakan hari lahir daerahnya ini dengan berbagai hal yang membangun.
”Pada HUT Sulsel ini, mari kita bergembira bersama. Rangkaiannya mulai hari ini sampai 21 Oktober.
Ada banyak kegiatan. Di Rujab Gubernur Kamis, 19 Oktober menghadirkan 4.000 anak yatim. Pentas seni budaya dari 24 kabupaten/kota, pameran IKN sebanyak 100 tenan dihadiri oleh 300 IKM yang ada di Sulsel.
Ahmadi juga mengatakan, berbagai jenis produk usaha banyak dipamerkan, khususnya kuliner khas lokal seperti Pisang Epe dan berbagai lainnya. Bahkan banyak enterpreneur muda yang turut ambil bagian.
”Banyak oengusaha pisang juga, ada Pisang Epe dari Makassar yang mewakili anak Milenial. Terus ada fashion show dengan dress code batik Sulsel. Pesertanya ini bupati dan wali kota 24 kabupaten/kota. Dari BUMN Sulsel dan para OPD Pemprov juga ikut,” lanjutnya.
Kata Ahmadi, semua kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud untuk mensukseskan program prioritas Pj Gubernur Sulsel. Termasuk upaya pengendalian inflasi, pengentasan kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting.
”Jadi pameran UMKM dan pameran Unggulan dari kabupaten/kota ini dapat menjadi trigger atau pendorong ekonomi masyarakat. Saat ini ada pameran UMKM komoditi pisang dan lainnya, yang bisa memberikan energi positif,” jelasnya. (wid/dir/fajar)