Jusuf Kalla: Islam Ajarkan Perdamaian

  • Bagikan
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, M Jusuf Kalla (kanan) saat konferensi tentang perdamaian dunia, EU Community of Practice on Peace Mediation, di Brussel, Belgia pada Kamis (19/10/2023). (ANTARA/HO-Jusuf Kalla)

Bahkan ketika para penjajah dari barat memporakporandakan sejumlah sendi kehidupan di Afrika dan Asia, negara-negara Islam yang mereka jajah tidak pernah mengatakan bahwa negara mereka dijajah oleh kolonialisme Kristen atau Katolik.

Dia menjelaskan sejumlah negara itu mengutuk kolonialisme itu dengan mencap nama negara seperti Inggris, Prancis dan Spanyol.

“Ini menunjukkan bahwa negara-negara Islam sangat menghormati agama lain. Tidak mau sembarang melabel, karena faktanya memang yang melakukan kolonialisme itu adalah nama negara dan bangsa,” kata Kalla.

Menurut Kalla, Islam yang masuk ke Indonesia sangat toleran dan membangun persahabatan, bukan permusuhan.

Dia menjelaskan ada ketidakadilan dalam membangun perspektif untuk menilai Islam di dunia saat ini yang harus dihentikan.

“Semua konflik yang terjadi saat ini, terutama yang dialami oleh negara atau masyarakat Islam, bukanlah konflik agama, tetapi masalah ketidakadilan ekonomi, sosial dan politik,” kata JK yang menambahkan permasalahan itu harus dituntaskan.

Sementara itu dalam forum yang sama, mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaludin menjelaskan tentang persepsi keliru mengenai diskriminasi dan pemarjinalan perempuan di masyarakat Islam.

Menurut dia, ajaran Islam mengenai perempuan sangat jelas. Hamid yang mengutip hadis Nabi: “Surga terletak di bawah kaki Ibu”, mengatakan hal itu jadi sikap tegas Islam dalam menilai perempuan di tempat paling berharga.

Masalah persepsi keliru mengenai ajaran Islam yang dinilai sangat diskriminatif terhadap perempuan bergantung pada proses evolusi sejarah masyarakat Islam.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan