FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Nama Menkopolhukam Mahfud MD mendadak menjadi buah bibir usai ditetapkan oleh PDIP sebagai Cawapres Ganjar Pranowo.
Salah satu alasan Megawati menunjuk sosok Mahfud karena dikenal sebagai pendekar hukum dan kerap membela rakyat kecil.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Sukri Tamma mengatakan, penunjukan tersebut bisa dipastikan telah penuh dengan pertimbangan.
"Pilihan terhadap Mahfud saya kira sudah pikirkan dengan matang. Tentu saja tidak ada yang sempurna, tidak akan ada hal-hal yang barangkali akan menjadi perhatian," ujar Sukri kepada fajar.co.id, Jumat (20/10/2023).
Menurut Sukri, sikap tegas dan keras yang diperlihatkan Mahfud MD selama ini merupakan bentuk nilai jualnya.
"Di sisi yang lain, dengan sikap pak Mahfud ini yang selama ini keras dan dianggap tegas dan seterusnya, itu bisa menjadi salah satu nilai jualnya," Sukri menuturkan.
Kehadiran Mahfud di sisi Ganjar, kata Sukri, bisa menghadirkan isu baru di hadapan publik tanah air.
"Dengan kehadiran pak Mahfud berpasangan dengan Ganjar, selama ini kan pak Ganjar mentok yah isu yang dibangun," ucapnya.
"Sekarang ini bisa menjual lagi isu tentang komitmen atas penegakan hukum," sambung dia.
Tambahnya, selain tentang komitmen atas penegakan hukum, juga bisa terkait reformasi hukum.
"Reformasi sistem hukum dan seterusnya dengan adanya pak Mahfud," tukasnya.
Lanjutnya, PDIP melihat selama berkecimpung di pemerintahan Mahfud MD cukup bersih, tegas, dan kritis.
"Pak Mahfud selama ini orang beranggapan dia cukup bersih, tegas, dan kritis, imbuhnya.
Sukri menilai, apa yang dimiliki Mahfud kemungkinan dibutuhkan masyarakat jika nantinya memenangi pertarungan di Pilpres 2024.
"Sesuatu yang selama ini betul-betul barangkali dibutuhkan masyarakat untuk hadir pada sosok pemimpin kedepan," tukasnya.
"Mungkin masih ada yang perlu diperhatikan, tapi saya kira hitungan ini menjadi perhitungan yang penting," tandasnya.
Sukri beranggapan, Mahfud merupakan pilihan dari upaya merespons wacana yang sedang berkembang di masyarakat.
"Pak Mahfud merupakan pilihan yang bagian dari upaya merespons wacana yang sedang berkembang di masyarakat," kuncinya.
(Muhsin/fajar)