Tambahnya, jika saja RK dan AHY dijadikan satu paket maka akan menghitung kembali komposisi Partai Politik yang akan mengusung.
"Kemudian tentu harus menghitung lagi deal-deal yang harus dilakukan setelah selama ini seperti sudah mengerucut. Salah satu adalah Prabowo," tukasnya.
Diakuinya, pasangan RK dan AHY akan menjadi penantang serius jika saja betul-betul dipaketkan.
"Meskipun dua nama ini bergabung, memang cukup menjadi potensi menjadi penantang," tandasnya.
Menurut Sukri, keduanya memiliki basis yang cukup besar. Terlebih, kata dia, RK yang masih menjadi idola di Jabar.
"Karena sekali lagi, mereka punya basis yang cukup. Terutama RK, di Jabar itu daerah pemilih tersebar saya kira di Indonesia," imbuhnya.
"Sehingga tentu ini menjadi basisnya, apalagi saat ini terbukti di Bandung kemudian di Jabar," sambung dia.
Sukri melihat, itu menjadi potensi yang sangat luar biasa. Sementara AHY memiliki Demokrat dan pendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang masih ada dan setia selama ini.
"Tapi masih harus bekerja keras, ini cukup bisa mempengaruhi konstalasi kalau misalnya memang mereka dipasangkan," sebutnya.
"Tapi saya kira kira tunggu, ini bukan pekerjaan sebentar. Ini merupakan deal-deal politik tertinggi karena waktu sudah semakin mepet untuk pendaftaran," sambung dia.
Dituturkan Sukri, dengan melihat waktu yang sudah terbilang sempit, maka proses pembentukan kekuatan baru dengan paket RK dan AHY akan dihadapkan dengan tantangan tersendiri.
"Untuk berbicara dalam kepentingan Partai dalam posisi singkat begini tentu ada tantangan tersendiri saya kira," kuncinya.