FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Badan Anggaran DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) menggodok ulang rancangan APBD 2024 usai Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menolak muatan RAPBD 2024.
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Sulsel Syamsuddin Karlos yang ikut dalam rapat tersebut menyampaikan bahwa pemerintah kali ini berhati-hati dalam menentukan pagu anggaran.
“Sehingga semua penganggaran ini betul-betul ada uangnya. Jadi berbeda dengan tahun lalu yang estimasi tinggi tapi tidak ada anggarannya,” kata Syamsuddin Karlos kepada Fajar.co.id, di Gedung Tower DPRD Sulsel, Jumat, (27/10/2023).
Hal ini dilakukan demi menghindari bertambahnya potensi utang di 2024. Pasalnya utang pemprov saat ini saja sudah tercatat senilai Rp1,5 Triliun. Pemprov ingin fokus dalam melakukan pembayaran utang.
“Sehingga masyarakat angan-angan saja. Makanya DPR ini mengestimasikan yang mendekati kebenaran,” tuturnya.
Adapun yang akan menjadi prioritas kata dia adalah sektor-sektor pertanian, sektor kesehatan, pendidikan.
“Saya kira itu tiga sektor (pertanian, kesehatan dan pendidikan) yang paling mendominasi,” tambahnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif menyebut pagu anggaran kemungkinan turun menjadi Rp10,2 Triliun. Sehingga ada pengurangan sekitar Rp200 Miliar, jika dibandingkan sebelumnya Rp10,4 Triliun.
“Jadi Rp10,2 Triliun. Jadi ada turun Rp200 Miliar. Karena jangan sampai ditulis Rp10,4, belanja lagi Rp10,4. Sehingga 2025, ada utang baru lagi,” ungkap Syahar. (selfi/fajar)