Imbas Kebakaran Gunung Merbabu, Ribuan Jiwa Terancam Krisis Air Bersih

  • Bagikan
Kebakaran hutan Gunung Merbabu sudah menjalar hingga puncak. Foto: ARIEF BUDIMAN/RADAR SOLO

FAJAR.CO., BOYOLALI -- Kebakaran Gunung Merbabu yang terjadi pada Sabtu (28/10) lalu, akhirnya berhasil dipadamkan pada Minggu (29/10) malam, setelah diguyur hujan. Meski sudah dipastikan padam, namun masalah tak selesai begitu saja.

Dilansir dari Radar Solo (Jawa Pos Group), Senin (30/10), kebakaran yang menghanguskan lahan seluas kurang lebih 848,5 hektar itu, juga berdampak pada infrastruktur milik warga sekitar Gunung Merbabu.

Diketahui, selain menghanguskan vegetasi dan menimbulkan asap tebal, kebakaran Gunung Merbabu juga memutus akses aliran air yang menuju ke dua desa, yakni Desa Jlarem dan Desa Ngadirojo, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Dilaporkan, pipa air milik warga di dua desa tersebut sepanjang 25 kilometer turut hangus oleh api Gunung Merbabu. Akibatnya, sebanyak 1.000 kepala keluarga (KK) terancam mengalami krisis air.

“Kebakarannya termasuk besar. Membakar pipa air yang ada di dalam kawasan,” kata Kepala Resort Ampel Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Ekowati Murwaningsih.

Adapun dari 1000 KK tersebut, sebanyak 450 KK dari Desa Jlarem dan 511 KK dari Desa Ngadirejo. Pihak setempat pun berupaya untuk segera menangani permasalahan ini.

“Diupayakan secepatnya untuk perbaikan. Kami akan laporkan dulu (ke Pemkab Boyolali), karena biayanya (perbaikan) juga besar," ujar Ali Suprapto, Kasubbag Pembangunan Setda Boyolali.

Sebelumnya, bersamaan dengan terjadinya kebakaran tersebut, sejumlah warga di sekitar lereng Gunung Merbabu telah dievakuasi ke posko pengungsian.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan