FAJAR.CO.ID, SIDRAP -- Pilu, seorang santri berinisial RY (15) meninggalkan sepenggal surat cinta untuk ibunya tercinta sebelum memutuskan untuk gantung diri di WC Pondok Pesantren (Ponpes) tempatnya menimba ilmu.
Surat tersebut dititipkan RY kepada temannya. Namun dia berpesan agar tidak dibuka sebelum hari berganti.
Kasat Reskrim Polres Sidrap AKP Muhalis mengatakan, pada Minggu (29/10/2023) sekitar pukul 20.00 wita, RY ke berada di kamarnya dan menulis sebuah surat dengan bahasa Bugis.
"Meka Lo bundir okko WC ajana musappaka bajapi mulau WC ke 2”. tertulis pada surat yang ditinggalkan korban.
"Surat tersebut diberikan kepada lelaki AS, namun korban meminta surat tersebut tidak dibuka sebelum besok hari," ungkap Muhalis.
Berikut isi surat RY setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia:
"Izin mama saya tidak pernah bahagiakanki, selalu ji saya bikin kecewaki teruski, mau meka tinggalkan dunia ini supaya bahagiaki teruski di tempat, saya terus ji selalu buat masalah, saya terus ji selalu bikin masalah, saya terus ji bikin maluki di rumah, tidak ada orang di dunia ini sukaka selain kita, tanya orang di rumah, bilang minta maafki kalau ada salahnya Ekky, pulang meka dulu mama nah mau meka pergi sama bapak, doakan ka nah karna tidak ada mi gunaku hidup di dunia ini. Saya mau pergi bunuh diri (Bundir) di WC, tidak usah cari saya. Besok saja baru kamu pergi (cari saya) di WC ke 2," tulis RY dalam suratnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang santri berinisial RY (15) di Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidrap ditemukan tewas gantung diri, Senin (30/10/2023).