Posisi 12 di Klasemen Putaran Pertama, PSM Wajib Evaluasi Besar di Putaran Kedua

  • Bagikan
Pemain PSM Makassar

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR— PSM menyudahi putaran pertama Liga 1 di posisi 12 klasemen. Mencatat enam kemenangan, empat kali seri, dan tujuh kekalahan dengan koleksi 22 poin.

Hasil ini tentu berbeda dibandingkan putaran pertama musim lalu. Pasukan Ramang kala itu tampil mengejutkan usai menjuarai paruh musim. Total 34 poin dari sembilan kemenangan, tujuh hasil seri dan hanya sekali menelan kekalahan.

Konsistensi inilah yang membuat PSM terus melanjutkan tren positif hingga merengkuh trofi Liga 1 2022/2023. Pasukan Ramang bahkan tak pernah keluar dari persaingan papan atas.

Top performa tim besutan Bernardo Tavares harus dikembalikan musim ini. Evaluasi pun tetap wajib dilakukan demi menatap putaran kedua nanti.

Hal ini mengingat peringkat 12 klasemen bukan posisi yang aman bagi PSM. Sebab, ini masih dalam jajaran papan bawah. Inkonsistensi tentu bisa membuat tim terdepak ke jajaran zona merah atau degradasi.

Itu dibuktikan dengan koleksi poin PSM yang hanya terpaut delapan poin dari Arema FC di peringkat 16 klasemen atau posisi pertama zona merah. Berjarak 13 poin dari Borneo FC sebagai pemuncak klasemen atau juara paruh musim kali ini.

PSM harus berbenah menghadapi putaran kedua. Terlebih ini menjadi putaran penentu PSM untuk bisa tetap bersaing di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia.

Semangat dan dukungan juga harus terus diberikan bagi tim kebanggaan masyarakat Sulsel itu. Apalagi perlahan tetapi pasti PSM mampu mengubah statistik buruk dari lima kekalahan beruntun dua kompetisi berbeda. Liga 1 dan Piala AFC.

Terbaru diraih saat bermain imbang 1-1 atas RANS Nusantara dalam laga terakhir putaran pertama musim ini (pekan ke-17). Berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Senin, 30 Oktober.

Hasil ini setidaknya menjaga tren positif PSM dalam tiga laga terakhir dengan dua kemenangan dan sekali imbang. Peluang memperpanjang tren positif pun terbuka saat menjamu Persija Jakarta, di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare, 3 November mendatang.

Laga kemarin hampir saja berakhir dengan kekalahan PSM. Namun tendangan roket Kenzo Nambu berhasil menyamakan kedudukan di menit akhir pertandingan sehingga tim mampu pulang dengan satu poin.

Gol pemain asal Jepang itu sekaligus memperpanjang torehan golnya menjadi delapan gol dan masih menjadi topskor sementara PSM. Termasuk menjadi satu-satunya amunisi Jepang paling subur selama putaran pertama.

Pengamat Sepak Bola, Assegaf Razak menilai skuad Pasukan Ramang memang harus menatap putaran kedua musim ini dengan kekuatan penuh. Mereka tidak boleh dalam statistik yang sama.

Evaluasi dan pembenahan segala sektor masih jadi pekerjaan Bernardo Tavares. Terutama menutupi kekurangan di putaran pertama sebelumnya.

"Hasil imbang patut disyukuri. Karena tetap dalam jalur positif. Tiga laga tanpa kekalahan dari sebelumnya harus menelan lima kali kalah berturut-turut," ujarnya.

Makanya, eks pelatih PSM itu menyoroti posisi yang memang perlu mendapat penyegaran. Salah satunya ialah kekosongan lini tengah yang sebelumnya ditinggalkan Wiljan Pluim.

"Posisi ini (tengah) perlu mendapat bantuan dukungan pemain yang cocok mengisi dan mengimbangi pemain lainnya. Sementara pemain, ada yang bukan tipikal aslinya. Arfan atau Akbar ini gelandang bertahan," sambung Assegaf.

Kendati demikian, dia ingin putaran kedua kontribusi pemain lokal muda juga patut dipertahankan. Terlebih bagi mereka yang tampil baik dan bisa menjalankan strategi pelatih.

"Banyak mengandalkan pemain muda di putaran kedua juga sangat bagus. Apalagi Daffa dan pemain muda lainnya. Karena banyak pengalaman membuat mentalnya semakin terbentuk," katanya lagi.(muh/dir-zuk/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan