FAJAR.CO.ID, GAZA -- Kondisi warga Gaza secara umum memprihatinkan. Tidak hanya bangunan yang diduga terdapat anggota Hamas, rumah sakit dan fasilitas sipil lainnya tidak luput dari target militer Israel.
Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang juga sempat dibom Isreal kini tidak bisa berfungsi maksimal. Generator utama rumah sakit itu mengalami shutdown (mati) akibat tidak adanya pasokan bahan bakar.
Menyikapi hal itu, Menlu Retno Marsudi upayakan bahan bakar dapat masuk ke Gaza.
Pasokan bahan bakar tersebut sangat penting untuk operasional Rumah Sakit Al Syifa Medical Complex dan RS Indonesia. Agar para korban konflik Israel-Palestina mendapatkan perawatan yang maksimal.
Selain bahan bakar, Menlu juga mengupayakan masuknya air bersih dan bahan pokok yang diperlukan oleh penduduk Gaza.
“Dengan situasi sekarang ini kita intensifkan komunikasi agar bahan bakar dapat segera masuk ke Gaza dengan alasan kemanusiaan. Sekali lagi dengan alasan kemanusiaan,” tegas Retno.
Dilansir dari Antara, bahwa salah satu relawan MER-C Fikri Rofiul Haq mengabarkan pada Senin (31/10), militer Israel masih tetap menyerang jalur Gaza. Serangan itu dilakukan melalui jalur laut, darat hingga udara.
Terdapat sebuah bangunan yang hancur rata dengan tanah, yang jaraknya tak jauh dari Rumah Sakit Indonesia. Sehingga warga berbondong-bondong mengungsi ke Rumah Sakit tersebut.
Fikri mengungkapkan bahwa saat ini tercatat ada 2000 warga Gaza yang mengungsi di RS Indonesia.
Menurut Fikri, korban jiwa akibat serangan dari Israel telah mencapai 8000 orang, 3.100 diantara adalah anak-anak dan 1.800 adalah perempuan.