Dalam insiden ini, Muhyiddin menyebut objek yang terbakar hanya ruang guru. Seluruh fasilitas dalam ruangan tersebut hangus terbakar.
Adapun akibat peristiwa kebakaran itu, aktivitas belajar mengajar siswa terpaksa dialihkan via daring sambil menunggu renovasi sekolah.
"Aktivitas sementara saya minta belajar dari rumah dahulu karena melihat kondisinya tidak steril. Kami minta semua guru untuk memberikan pembelajaran di rumah dahulu bagi siswa sambil disterilkan," ucap Muhyiddin.
Empat Kali Kebakaran
Dalam sepekan terakhir tercatat ada empat peristiwa kebakaran hebat yang terjadi di Makassar. Selain dua peristiwa yang terjadi Senin, kemarin malam, terdapat dua peristiwa lain yang juga terjadi sebelumnya.
Tepatnya Minggu, 22 Oktober, kebakaran terjadi di Jl Maccini Raya, sekitar pukul 22.06 Wita. Damkar menerjunkan 23 armada untuk biasa menguasai api.
Meski tidak berdampak cukup serius, kebakaran diwarnai dengan insiden tragis. Bokong seorang remaja 15 tahun tertusuk balok kayu.
Belakangan diketahui bahwa korban bernama Afgan. Dia tertusuk balok saat berupaya membantu warga untuk memadamkan api.
Ketua RT002/RW001, Kelurahan Maccini Parang, Kecamatan Makassar, Jaya Jumala, membenarkan peristiwa nahas itu. Ia mengatakan bahwa korban terjatuh karena membantu memadamkan api yang membakar rumah warga.
"Korban terjatuh dari atap rumah saat membantu pemadaman api," kata Jaya, beberapa waktu lalu.
Adapun setelah kejadian, Afgan langsung menjalani dibawa ke rumah sakit. Kondisinya saat itu dikabarkan kritis hingga harus mendapatkan penangan medis yang serius.