"Adapun kegiatannya meliputi sertifikasi, Bimtek GAP, GHP pada komoditas Pala. Pala menjadi salah satu komoditas Perkebunan yang kini dikembangkan untuk menjadi bisnis dengan paradigma sustainability artinya memiliki prospek usaha yang berkelanjutan," terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Pj. Bupati Pasuruan, Andriyanto menegaskan perkebunan di Pasuruan cukup menjanjikan, perlu didorong dan dimaksimalkan branding. Pemerintah pusat, daerah provinsi maupun kabupaten harus hadir mengoptimalkan branding maupun pemasaran produk hasil perkebunan, tentunya disertai dengan inovasi. Inovasi harus berdampak.
"Program PASTI atau pengembangan kawasan organik ini harus kita apresiasi, namun kedepannya diharapkan agar terus berdampak dan harus terus berjalan. Dibuktikan dengan upaya-upaya untuk meningkatkan mutu produktivitas," katanya.
Pada moment ini turut dilakukan penyerahan Bantuan oleh Dirjen Perkebunan Kementrian Pertanian kepada Penerima Bantuan diantaranya KT Java Ijen Bondowoso berupa sertifikat organic SNI dan UE, KT Ampel Sari Makmur I berupa alat pasca panen, KT Sekar Arabica berupa bantuan benih kopi arabica 30.000 batang, KT Ampel Sari Makmur II dan KT Sumber Makmur berupa pestisida nabati 1.000 liter dan KT Salah Hutu dan KT Lei Timur berupa benih pala.
Adapun kegiatan ini dihadiri, Kelompok Tani (KT) Manunggaling Karso Kabupaten Pasuruan, KT. candi Mulyo Kabupaten Pasuruan, KT. Sobowono sejati Kabupaten Pasuruan, KT. Ampelsari Makmur 1 Kabupaten Pasuruan KT. Sumber Makmur Kabupaten Pasuruan, KT. Sidomulyo 1 Kabupaten Jember, KT. Andongtani 1 Kabupaten Bondowoso, KT. Java Ijen Kabupaten Bondowoso, KT. Sido rukun II Kabupaten Lumajang, KT. Tani makmur Jaya kabupaten Lumajang, KT. Rejeki 17 Kabupaten Probolinggo, KT. sumber arum Kabupaten Jombang, KT. Kopi rejo Kabupaten Banyuwangi, KT. Tani harapan Kabupaten Malang, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia, dan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Ambon. (Pram/fajar)