FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyetujui Tim Pemenangan Daerah (TPD) Sulsel pengganti Moh Ramdhan Pomanto. TPD pun di bawah kendali dokter Udin Saputra Malik.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Gatot Eddy Pramono memberikan instruksi kepada semua TPD yang terbentuk. Termasuk percepatan pembentukan TPK di kabupaten/kota.
”Kami ke sini untuk melihat apa yang sudah dilakukan teman-teman TPD. Ternyata Sulsel cukup siap, termasuk rumah pemenangan. Ini bagus sekali, lengkap ruang pertemuannya, command centre, bahkan kalau tim TPN datang sudah disiapkan ruangannya. Hanya saja masih dalam progres,” ujarnya, Kamis, 2 November.
Pihaknya kata dia, sudah bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat. Termasuk meminta pendapat dan masukan mereka terkait hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka pemenangan Ganjar-Mahfud.
"Sehingga nanti kita bisa menyempurnakan visi dan misi yang ada di Pak Ganjar dan Mahfud MD,” lanjutnya.
Kemudian mengenai mundurnya Danny sapaan Moh Ramdhan Pomanto dari Ketua TPD, Eddy sebut itu sudah menjadi aturan yang semestinya. Ia pun mendukung keputusan TPD Sulsel untuk mendorong kalangan milenial untuk memimpin tim pemenangan.
Sebab menurutnya, anak muda punya spirit yang lebih besar, sehingga lebih siap untuk menggalang massa yang lebih besar.
"Kan sudah ada penggantinya, ketua TPD dari milenial. Tentu lebih bagus, agresif lagi. Yang penting tim ini bisa solid dan berkolaborasi dengan simpatisan, parpol, relawan, atau kelompok masyarakat yang memang ingin memenangkan Pak Ganjar dan Pak Mahfud di Sulsel,” tegasnya.
Dia juga menegaskan, struktur TPD dan TPK segera dituntaskan. Sehingga, pekerjaan dalam rangka pemenangan Ganjar-Mahfud bisa lebih efektif dan efisien.
”Saya dapat laporan sudah ada 10 TPK yang terbentuk. Kemudian sambil bergerak ke bawah, tentu bagaimana nanti kita menambah elektoral Ganjar-Mahfud. Ini harus kita kerja terus sampai ke akar rumput, tidak hanya di tingkat elit saja,” jelasnya.
Dia juga menegaskan, struktur TPK sudah harus terbentuk sebelum 13 November. Pelantikan dan pekerjaan bisa segera dilakukan. "Kan sudah sudah ada aturan di PKPU. Kalau tidak salah tanggal 13 November itu kita buat dan kita tanda tangani,” terangnya.
Sementara mantan Ketua TPD Sulsel Ganjar-Mahfud, Moh Ramdhan Pomanto menegaskan, meski pihaknya sudah siap memenangkan bacapaslon andalannya, tetapi dia enggan jemawa. Kata dia, semua harus dilakukan dengan baik, sesuai dengan prosedur yang benar.
"Artinya, strategi di Jawa, Sulawesi, dan Sulsel beda. Jadi pandangan para tokoh itu penting, agar kita paham psikologi lapangan, apa yang terjadi sebenarnya dan apa yang ditafsirkan masyarakat di bawah,” kata dia.
Setiap peristiwa yang terjadi dan dilihat secara luas, kata dia, belum tentu semua orang memiliki penafsiran yang sama. Oleh sebab itu, peran kelompok akademisi, ulama, pendeta, dan anak muda, bisa memberikan masukan secara profesional.
Terkait calon penggantinya sebagai Ketua TPD Sulsel Ganjar-Mahfud, ia sebut menantunya, dr. Udin Malik. Namun begitu, statusnya belum diumumkan, meski Udin adalah kandidat tunggal.
"Sementara yang diusulkan dan yang sekarang disepakati, namun belum resmi, memang dr. Udin. Saya belum lihat nama lain yang diusulkan ke saya. Tetapi sekali lagi, saya tidak mau endorse, terserahlah, saya serahkan ke partai koalisi saja,” jelasnya.
Wali Kota Makassar dua periode itu juga menegaskan, semua parpol Koalisi Indonesia Maju di Sulsel sudah sepakat menunjuk Udin sebagai Ketua TPD. Dia dianggap sebagai figur muda, dengan latar belakang dokter yang identik dekat dengan masyarakat.
"Sejauh ini koalisi sepakat usung dokter Udin. Alasannya, dia milenial. Karena bocoran yang kami dapatkan dari tim-tim di sebelah itu milenial juga yang dipasang,” bebernya. (*/fajar)