Ia juga mengatakan, analisis tangkapan layar itu, tidak menutup kemungkinan bahwa hacker memang mengakses situs tersebut.
Akun tersebut belum bisa memastikan bagaimana cara hacker menembus situs Kementerian Pertahanan.
Namun, kata dia, salah satu skenario yang mungkin terjadi adalah melalui penggunaan akun yang dibocorkan malware stealer.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa sekitar 1.484 dokumen atau data yang berhubungan dengan Kementerian Pertahanan, tersekspos di web pasar gelap karena malware Stealer," ujar @stealthmole_int, dikutip , Kamis, 2 November 2023. (pojoksatu/fajar)