Singgung Politik Dinasti, Mahfud MD Beber Pemerintahan Era Rasulullah dan Khulafaurrasyidin

  • Bagikan
Mahfud MD (Foto: Selfi/Fajar)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Bakal calon wakil presiden (bacawapres) Mahfud MD menyinggung terkait politik Islam dalam tata negara. Kata dia, itu menjadi salah satu pilar penting.

Menurutnya, Indonesia sendiri awalnya lahir dari konsep Islam, nasionalis, dan komunis. Namun akhirnya, Indonesia mampu menyatukan ketiganya dengan tetap menjunjung Islam dalam tata negara, khususnya nilai-nilai yang bisa diterima semua kepercayaan.

"Akhirnya kan nilai-nilai yang terbangun lebih plural dan berkeadilan. Misalnya, menjalankan pemerintahan dengan jujur dan adil. Itu bagian dari nilai ajaran Islam, semua agama juga menerimanya,” ujarnya, Kamis, 2 November.

Lebih lanjut dia mengatakan, selain nilai-nilai keislaman yang masuk dalam tata kenegaraan, figur-figur Islam juga banyak yang berkontribusi terhadap penegakan hukum dan menjalankan roda pemerintahan. Kata dia, hal itu menjadi realita dan tidak akan bisa dielakkan.

Itu juga bahkan sudah terjadi pada masa pemerintahan nabi panutan umat muslim, Rasulullah Muhammad SAW. Kata dia, tata kelola pemerintahan sampai pada masa khulafaurrasyidin tetap menjunjung nilai-nilai Islam, meski proses pemilihannya berbeda-beda.

"Abu Bakar dipilih secara mufakat, tetapi membentuk monarki, melahirkan negara seperti Turki. Kemudian, Umar terpilih karena ditunjuk langsung, agar situasi tidak gaduh saat itu. Akhirnya, Umar melahirkan tata negara seperti Uni Emirate Arab saat ini,” jelasnya.

Setelah Uman Bin Khattab, estafet kepemimpinan Khulafaurrasyidin jatuh kepada Usman. Akan tetapi, proses pemilihannya berbeda. Usman dipilih lewat parlemen. Selanjutnya, Ali sebagai pemimpin terakhir lahir dari perpecahan. Itu sebabnya dia menyebut dirinya Imam, lantas
melahirkan negara seperti Iran.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan