Zionis Lakukan Genosida, Ratusan Akademisi Irlandia Serukan Kampus-kampus Putus Kaitan dengan Israel

  • Bagikan
PORAK-PORANDA: Warga memeriksa lokasi pasca serangan enam bom Israel di kamp pengungsian Jabalia di Jalur Gaza, Palestina, Rabu (1/11). (AFP)
PORAK-PORANDA: Warga memeriksa lokasi pasca serangan bom Israel di kamp pengungsian Jabalia di Jalur Gaza, Palestina, Rabu (1/11). (AFP)

FAJAR.CO.ID -- Para akademisi dari Irlandia, sebagaimana diberitakan Irish Times pada Sabtu (5/11/2023) mengutuk serangan Israel di Gaza sebagai operasi pembersihan etnis dan dianggap genosida.

600 akademisi meminta universitas-universitas di Irlandia memutuskan hubungan dengan lembaga-lembaga Israel karena skala dan kekejaman perang Israel di Jalur Gaza melewati tingkat kekerasan yang pernah ada selama pendudukan berkepanjangan dan brutal Israel di Palestina.

Surat terkait itu ditandatangani para akademisi Irlandia. Surat tersebut menyebutkan banyak universitas Irlandia dan proyek penelitian yang dibiayai Uni Eropa berkolaborasi aktif dengan universitas-universitas Israel.

"Kami menyerukan semua universitas di Irlandia agar segera memutuskan kemitraan institusional atau afiliasi dengan institusi Israel yang saat ini ada," tulis mereka dalam surat itu.

"Kerja sama itu harus dihentikan sampai pendudukan di wilayah Palestina diakhiri, hak warga Palestina mendapatkan kesetaraan dan penentuan nasib sendiri diwujudkan, dan hak pengungsi Palestina untuk kembali difasilitasi.”

Surat itu juga menyebutkan bahwa "Serangan kelompok bersenjata Palestina pada 7 Oktober termasuk serangan kriminal terhadap warga sipil."

"Namun dalam kondisi apa pun hukum internasional tak membolehkan bombardemen sistematis dan hukuman kolektif terhadap warga sipil di wilayah pendudukan yang terkepung."

"Bahasa dan kiasan tidak manusiawi yang banyak digunakan oleh para pemimpin Israel untuk masyarakat Palestina mencerminkan hal-hal yang biasanya berkaitan dengan hasutan dan niat genosida,” kata surat itu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan