Mimpi Swasembada Terkubur, Beras Impor Perkuat Pangan Indonesia

  • Bagikan
Pekerja di gudang Bulog Randugarut, Kota Semarang, mengangkut beras impor asal Kamboja yang tiba melalui PPelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis. (ANTARA/I.C. Senjaya)

Bantuan ini untuk 22.004.077 penerima manfaat. Ada juga bantuan pangan untuk 1.446.809 keluarga rawan stunting (KRS) yang per kuartalnya Rp 446,242 miliar. 

Percepat Tanam

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyinggung stok beras Indonesia. Pada tahun ini sudah impor 2 juta ton beras ditambah 1,5 juta ton yang digunakan untuk bantuan pangan.

“Banyak dari Vietnam, Thailand, ada juga dari Myanmar dan mungkin nanti Kemendag bantu dari India,” ucapnya.

Selain itu Kementan juga diminta untuk mempercepat tanam pada November atau Desember agar pad bulan keempat atau lima tahun depan sudah bisa panen. 

Apakah perpanjangan bantuan pangan ini untuk kepentingan politik? Arief menolak hal itu. “Desil 1 (keluarga paling bawah dalam kemiskinan) perlu dibantu,” ungkapnya. Dia meyakinkan batuan pangan tidak ada bendera politik. 

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebutkan karena El-Nino produksi beras terganggu. Sehingga harus melakukan akselerasi tanam. “Agar tahun depan bisa menekan impor,” ucapnya. 

Dia optimis jika kondisi beras dari dalam negeri akan kembali membaik. Pada 2018 bisa mencapai produksi beras 34 juta ton. “Hanya saja sekarang ada El-Nino sehingga menekan produksi,” tutur Amran.(*/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan