FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Kasus cacar monyet (monkeypox) di Indonesia saat ini tercatat ada 46 kasus. Per Selasa (7/11/2023).
Hingga saat ini, kasus dominan terjadi di Jakarta dengan 36 kasus, kemudian Jawa Barat dua kasus, dan Banten delapan kasus. Belum ada di luar Jawa.
Begitu pula di Makassar, belum ada kasus yang ditemukan. Itu diungkapkan Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
“Saya belum dapat laporan soal cacar monyet. Tapi di Jakarta itu sudah menyebar cukup cepat,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Selasa (7/11/2023).
Kader PDIP itu pun meminta, agar masyarakat Makassar yang memiliki gejala segera melaporkan dirinya. Bisa ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Tentunya pemerintah kota Makassar harus mengantisipasi sehingga bisa memutus penyebaran cacar monyet. Sehingga memang perlu kesadaran masyarakat lapor diri,” ujarnya.
Selain itu, ia menyebut pentingnya peran Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). Sebagai perpanjangan tangan Pemkot di tingkatan paling bawah.
“Juga bagaimana RT RW monitor di bawah. Karena biasanya cacar itu dimulai dari ruam ruam panas dulu. Habis itu tidak ada yang tahu dia kena cacar. Nanti setelah selesai baru bintik-bintik baru tahu dia cacar,” pungkasnya.
Diketahui, ada tujuh gejala cacar monyet. Dikutip dari akun Instagram @kemenkes_ri:
- Demam lebih dari 38 derajat Celsius.
- Muncul ruam di kulit (gejala ini muncul setelah demam yang berbentuk pustula, krusta, seperti gambaran penyakit cacar).
- Pembesaran kelenjar getah bening.
- Nyeri otot.
- Kesulitan menelan.
- Diare.
- Radang genital.
(Arya/Fajar)