FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Awal musim hujan di wilayah Sulsel, utamanya Makassar, diprediksi akan mulai terjadi pada medio November. Namun curah hujan masih belum merata, masih bersegmen-segmen.
Prakirawan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar, Rizky Yudha memaparkan, berdasarkan citra satelit wilayah Sulsel bagian barat, seperti Makassar, akan memasuki musim hujan pada dasarian dua yakni 11-20 November. Akan tetapi hujan tersebut diprediksi belum merata.
Berdasarkan data curah hujan di dasarian satu 1-10 November tercatat wilayah Maros sudah memasuki 50 mililiter. Hal tersebut menjadi indikasi masuknya musim hujan.
Selain itu citra satelit juga memotret terbentuknya awan konvektif di wilayah pengunungan, seperti Barru, Takalar, dan Gowa. Sedangkan wilayah datar seperti Makassar, tidak terpantau ada terbentuk awan konvektif.
"Di dasarian dua November akan lebih meluas. Intensitasnya dari ringan hingga deras dengan waktu yang singkat," kata Rizky, Kamis, 9 November.
Puncak musim hujan akan terjadi pada awal Desember hingga Januari 2024. Pada periode tersebut curah hujan diprediksi akan terjadi secara merata dengan intensitas yang cukup tinggi.
Selain itu, fenomena El Nino juga diprediksi juga melemah, namun belum pasti akan hilang. Pasalnya dalam lima tahun terakhir, fenomena El Nino dan La Nina terus saling berganti setiap tahunnya. Hal tersebut berbeda dengan satu dekade lalu, yang mana fenomena tersebut berlangsung beberapa tahun.
Semuanya bisa dipantau pada Februari 2024 nanti. Untuk sekarang belum bisa diprediksi. "Masuk musim hujan nantinya akan diikuti angin kencang. Sehingga diimbau agar dilakukan pemangkasan pohon agar tidak patah atau tumbang," ungkapnya.
