Ia mengatakan, Prabowo hanya menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi saat ini. Bukan yang menggiurkan tapi tidak realistis.
“Ini adalah fakta yang dilihat oleh Pak Prabowo, beliau ingin menyampaikan sesuatu sesuai dengan kondisi dilapangan, jangan sampai buruh dan pengusaha menjadi korban,” pungkasnya.
Diketahui, Prabowo menyampaikan hal tersebut saat Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang diselenggarakan oleh INDEF dan CNBC Indonesia, Rabu (8/11/2023).
"Karena BBM kita dari dalam negeri. Jadi kita bantu pengusaha dan buruh. 'Ke buruh, hai buruh, angkutan akan kita bebaskan supaya kerja ringan. Jadi jangan kau tuntut pengusaha, nanti pidana'. Kita bicara ke pemimpin buruh. Jangan mencoba mencekek-cekek," ucapnya.
"Kalau pengusaha ditekan-tekan, gampang sekali pindah ke Kamboja, Bangladesh," sambungnya.
(Arya/Fajar)