Kemenkes Ungkap Minimnya Pengetahuan tentang TBC sehingga Banyak Pasien Meninggal Dunia Sebelum Pengobatan

  • Bagikan
PERLU PERHATIAN: Foto pada 24 Maret 2014 memperlihatkan seorang dokter yang memeriksa pasien TBC di Allahabad, India (AP Photo/Rajesh Kumar Singh, File)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan bahwa minimnya kesadaran dan pengetahuan tentang Tuberkulosis (TBC) menyebabkan sejumlah individu meninggal sebelum mendapatkan pengobatan yang diperlukan.

Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Kemenkes RI, menjelaskan, ketidakpahaman terhadap TBC mengakibatkan banyak orang mengalami gejala, namun belum mencari layanan pemeriksaan, sehingga kondisi TBC semakin parah. "atau bahkan berakhir dengan kematian sebelum perawatan dimulai. "Bahkan sampai meninggal sebelum memulai pengobatan" Saat dihubungi oleh ANTARA di Jakarta pada hari Jumat.

Nadia juga menggarisbawahi fakta bahwa sejumlah individu yang telah didiagnosis menderita TBC belum mendapatkan pengobatan yang sesuai, disebabkan oleh sejumlah alasan sosial, ekonomi, stigma, serta minimnya dukungan dari keluarga atau komunitas saat pasien menjalani perawatan.

Ia juga menyoroti bahwa belum semua fasilitas pelayanan kesehatan, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta, terlibat sepenuhnya dalam program penanggulangan TBC.

"Banyak juga orang yang sudah didiagnosis TBC, namun tidak mengakses pengobatan karena berbagai alasan seperti masalah sosio-ekonomi, stigma, kurang maksimalnya komunikasi, informasi dan edukasi serta kurangnya dukungan keluarga atau komunitas di saat pasien menjalani pengobatan," ujarnya.

Dalam upaya menekan kasus TBC di Indonesia, Kemenkes RI, antara lain, gencar memberikan edukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat di berbagai lapisan, seperti sekolah, lingkungan perumahan, dan tempat kerja.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan