Tanaman Bambu Ternyata Bermanfaat untuk Tangkal Kekeringan, Bisa Menyimpan Air Tanah 240 Persen Lebih Banyak dari Pinus

  • Bagikan
Ilustrasi tanaman bambu. (int)

FAJAR.CO.ID -- Tanaman bambu sudah dimanfaatkan sejak lama untuk berbagai keperluan penunjang hidup, seperti membuat rumah atau perabot. Tanaman ini sebenarnya tidak hanya bisa mendatangkan manfaat ekonomi. Akan tetapi, bambu juga punya potensi besar untuk dijadikan sebagai tanaman konservasi lingkungan.

Salah satu keunggulan bambu sebagai tanaman konservasi lingkungan adalah kemampuannya dalam menjaga ekosistem air. Sistem perakaran tanaman bambu sangat rapat. Akar-akarnya menyebar ke segala arah, baik menyamping atau pun ke dalam. Lahan tanah yang ditumbuhi rumpun bambu biasanya menjadi sangat stabil. Tak mudah terkena erosi. Oleh karena itu air juga lebih mudah menyerap ke dalam tanah yang ditumbuhi tanaman tersebut.

Sebagai tanaman jenis rumput-rumputan, bambu juga memiliki batang yang kuat dan lentur. Tanaman ini tahan dari terpaan angin yang kuat. Karakter tersebut membuat bambu sangat cocok dijadikan tanaman penghijauan, terutama di daerah aliran sungai (DAS). Tanaman bambu sebenarnya juga mempunyai sifat tahan kekeringan. Kemampuannya untuk tumbuh di lahan curam — pada ketinggian antara satu hingga seribu lima ratus meter di atas permukaan laut — juga bagus sehingga sangat berguna untuk menahan tanah dari kelongsoran.

Dikutip dari medcofoundation, penggunaan bambu sebagai tanaman konservasi air dan tanah sudah dilakukan di negara-negara lain seperti Cina dan India. Mereka telah berhasil memanfaatkan tanaman bambu untuk kepentingan konservasi air dan tanah. Sebuah laporan penelitian yang terbit di Cina menyebutkan bahwa bambu mempunyai kemampuan menyimpan air tanah lebih banyak hingga 240 persen jika dibandingkan dengan tanaman pinus.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan