Bahlil Bandingkan Gibran dengan Menteri Era Soekarno, Kader PDIP Bilang Logika Bodoh, Pendukung AMIN: Membodohi Rakyat

  • Bagikan
, Bahlil Lahadalia

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Investasi yang kini menjabat Ketua Dewan Pembina Relawan Pengusaha Nasional (Repnas) Bahlil Lahadiala mengatakan heran dengan pihak yang mempersoalkan majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden di Pilpres 2024.

Mantan Ketua HIPMI itu bilang Gibran punya kemampuan memimpin Indonesia. Ia lantas membandingkan Gibran dengan menteri-menteri muda di era Presiden ke-1 RI Soekarno.

"Bung Karno, presiden pertama kita banyak menterinya yang di bawah 40 tahun. Terus kenapa orang mempersoalkan kalau anak muda yang memimpin bangsa ini? Mendirikan bangsa aja bisa," kata Bahlil di Jakarta, Minggu (12/11) malam.

Bahlil menyebut pemuda punya peran penting dalam kemerdekaan Indonesia. Bahlil menuturkan Indonesia bisa merdeka karena ada desakan kaum muda.

"Di mana pahlawan pada saat itu yang usia-usianya di bawah 40 tahun, Budi Utomo, dilanjut Sumpah Pemuda. Kemerdekaan juga kita raih dengan pelopor-pelopor desakan-desakan anak muda," jelasnya.

Saat ini, Gibran maju sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu bisa maju di pilpres meski usianya baru 36 tahun setelah ada putusan Mahkamah Konstitusi dalam perkara 90.

Pernyataan Bahlil itu pun menuai respons dari pendukung Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Kader PDIP, Ferdinand Hutahaean menyebut pernyataan Bahlil itu sebagai sebuah kebodohan.

"Kebodohan dipertontonkan secara vulgar..!! Membandingkan menteri Soekarno dgn Gibran itu jauh dari logika sehat dan dekat dengan logika bodoh," tulis Ferdinand di akun X miliknya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan