Rumput JIS di Piala Dunia U-17 Disorot, FIFA: Rumput Zoysia Warisan Terbaik untuk Sepakbola Indonesia

  • Bagikan
Ilustrasi Perbedaan Rumpus JIS dulu dan sekarang

FAJAR.CO.ID,JAKARTA -- Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang menjadi salah satu venue perhelatan ajang Piala Dunia U-17 kembali mendapatkan sorotan.

Dalam pertandingan yang mempertemukan Timnas U17 Inggris vs Kaledonia Baru jadi sorotan netizen.

Sorotan dari para netizen ini tidak berfokus ke pertandingan, melainkan kondisi rumput Jakarta Internasional Stadium (JIS) saat pertandingan tersebut berlangsung.

Di media sosial, banyak yang menilai rumput dari Stadion tersebut tidak dalam kondisi yang bagus dan hal tersebutlah yang disorot.

Dari tampilan di layar kaca, rumput tampak terlihat tidak dalam kondisi bagus. Berbanding terbalik sebelum rumput tersebut direnovasi.

Namun, kenyataannya, tak ada keluhan dari tim-tim peserta Grup C dan pertandingan digelar dengan lancar.

Menanggapi hal ini, FIFA selaku pihak yang bertanggung jawab penuh terkait pemilihan venue berlangsungnya ajang Piala Dunia U-17 angkat bicara.

Melalui rilis resminya, FIFA menyebut Jakarta International Stadium telah berhasil naik level ke taraf yang diharapkan, yakni level penyelenggaraan turnamen internasional.
 
Sebagian stadion bahkan sudah diuji dengan perubahan cuaca. Stadion Si Jalak Harupat didera hujan deras saat pertandingan pembuka antara Jepang dan Polandia. Meski demikian, kendala cuaca ini tak menjadi halangan terselenggaranya pertandingan hingga tuntas.

Bahkan FIFA membeberkan rumput yang digunakan di Stadion JIS merupakan jenis rumput yang biasa tumbuh di hutan tropis dan bahkan sudah mendapatkan pengakuan dari manajemen lapangan senior dari FIFA.

“Menurut Alan Ferguson, manajemen lapangan senior FIFA, meskipun ada faktor tantangan kelembaban dan curah hujan, kualitas rumput Zoysia yang dipakai di sepanjang turnamen ini terbilang baik,” tulis FIFA dalam keterangan resminya, Selasa (14/11/2023).
 
“Faktor kelembaban dan curah hujan (tinggi) di musim hujan khususnya, akan selalu menjadi tantangan yang spesifik. Namun semua ini telah tertangani dengan sangat baik dengan level terinterupsi yang minimum,” sebutnya

“Pemeliharaan rumput lapangan di semua stadion, pemotongan rumput dengan ketinggian yang tepat serta penggunaan mesin pengelolaan rumput, yang merupakan hal baru bagi Indonesia, tak hanya membuat turnamen ini lebih baik tapi juga menghasilkan warisan terbaik melalui wadah stadion-stadion berkelas dunia” jelasnya.

Rumput Zoysia yang digunakan di JIS merupakan hasil panenan dari rumput di lapangan kampus Universitas Pelita Harapan.

Pemanenan rumput menggunakan mesin khusus yang dapat menggulung rumput seperti karpet dengan ketebalan lebih dari 4 cm.

Proses penggantian rumput lapangan sangat dimonitor dengan ketat oleh tim manajemen lapangan FIFA. Diantaranya dengan pengecekan kualitas rumput dan lapangan setiap harinya.

(Erfyansyah/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan