Tanpa Rasa Nyeri, Begini Cara Diabetes Merusak Tubuh dari Dalam

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Luka diabetes, yang sering kali dianggap sepele, kini menjadi perhatian serius dalam dunia kesehatan.

Menurut para ahli, luka pada penderita diabetes dapat menjadi ancaman yang lebih serius dibandingkan dengan luka pada umumnya.

Luka diabetes memiliki risiko tinggi untuk mengalami infeksi dan kesulitan penyembuhan.

Dokter spesialis paru, dr. Felix Giova Hart menyebutkan, tingginya kadar gula dalam darah pada penderita diabetes dapat merusak saraf dan pembuluh darah.

"Ini yang namanya luka diabetes. Diabetes itu dikenal lebih berbahaya dibandingkan dengan luka biasa," ujar Felix dikutip fajar.co.id melalui unggahan akun Tiktoknya (14/11/2023).

Bukan hanya itu, luka diabetes juga bisa menyebabkan penurunan sensitivitas dan sirkulasi darah yang buruk.

Luka diabetes yang tidak diobati dengan serius dapat berkembang menjadi masalah yang lebih kompleks, seperti bisul, abses, atau bahkan gangren.

Dalam beberapa kasus ekstrem, amputasi dapat menjadi opsi terakhir jika penyembuhan tidak berhasil.

Dibeberkan Felix, penderita diabetes itu bisa mengalami luka tanpa rasa nyeri. Karena tidak merasakan, Felix mengatakan lukanya tiba-tiba saja bisa parah.

"Sudah parah aja. Mereka gak sadar, bisa gak ngerasain nyeri karena saraf-sarafnya sudah rusak," Felix menuturkan.

Padahal, kata dia, rasa nyeri merupakan sinyal yang menandakan tubuh sedang tidak baik-baik saja.

"Sama seperti notifikasi cicilan yang harus segera dibayarkan, luka diabetes itu memang butuh waktu lebih lama buat sembuh dibanding luka biasa," ungkapnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan