FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Daeng Nyampa (55), seorang pedagang bakso berharap, Presiden RI selanjutnya bisa memberikan kebijakan yang pro terhadap rakyat kecil.
Setidaknya harga kebutuhan pokok bisa kembali normal dan dijangkau masyarakat.
Daeng Nyampa mungkin satu dari banyaknya pedagang kecil yang terpukul dengan naiknya harga gas LPG 3 kg. Sebab, sehari-harinya dalam menjual bakso keliling, dia menggunakan gas LPG 3 kg hingga dagangannya habis.
"Masih susah sekarang gas, ini saja tadi kutinggalkan gerobakku baru pergi cari tabung, jalan kaki keliling baru dapat," ujar Daeng Nyampa yang kesehariannya berjualan bakso di Jalan Alauddin, KotabMakassar, Sulawesi Selatan, dijumpai fajar.co.id, Rabu (15/11/2023) malam.
Harapan Daeng Nyampa tidak muluk-muluk pada Pilpres 2024. Ia sangat ingin bisa melihat Indonesia lebih baik dari sebelumnya.
"Hidup ta kita yang rakyat kecil kasihan akan begini-begini ji, tetap miskin, cuma bisa menikmati apa yang ada di depan mata," kata pria asal Takalar itu.
Blak-blakan, Daeng Nyampa membocorkan sosok calon presiden pilihannya. Dia adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Dari dulu saya dukung Prabowo, satu keluarga memang di Takalar, dari dulu tidak memilih yang lain," ucapnya.
Daeng Nyampa sempat dilema melihat peta Politik saat ini. Bagaimana tidak, dia yang tidak pro terhadap Jokowi harus berdamai dengan dirinya sendiri.
Mengingat, saat ini Prabowo berpasangan dengan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
"Untung Partainya bukanmi PDIP, semoga kalau misalnya terpilih bisa bawa Indonesia lebih baik lagi," harapnya.
Hal senada diungkapkan Krisno (47), penjual lalapan di Jalan Alauddin, Kecamatan Rappocini, kota Makassar.
Dia mengatakan, dirinya sangat ingin melihat perubahan di Indonesia setelah kepemimpinan Presiden Jokowi.
Berbeda dengan Daeng Nyampa, Krisno justru menginginkan Presiden selanjutnya yang memiliki latar belakang guru atau akademisi.
"Sudah mulai panas sekarang perdebatan, tapi kalau saya semoga Presiden selanjutnya dari sosok yang berbeda lagi," kata Krisno dengan dialek khas Jawanya.
Berkaca pada kepemimpinan Anies di Jakarta, Krisno meyakini Capres usungan Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) itu mampu menjawab permasalahan yang ada di Indonesia.
"Jujur, Pilpres kali ini saya dukung Anies Baswedan. Bukan tanpa alasan, tapi saya lihat di diri Anies itu ada sesuatu yang bisa bikin Indonesia menjadi negara maju. Dia bisa lebih perhatikan sektor pendidikan," imbuhnya.
Di tempat terpisah, Dodi (26) seorang penjual minuman dingin di Jalan Mallengkeri, Kecamatan Tamalate, mengaku tidak terlalu pusing dengan Pilpres.
Melihat tidak ada perubahan berarti dari beberapa Pilpres sebelumnya, Dodi mengatakan dirinya justru kepikiran untuk Golput.
"Nda pernahka mau peduli sama ini Pemilu bahkan rencanaka mau golput," kata Dodi sambil meracik minuman dinginnya.
Lanjutnya, siapapun Presidennya, Indonesia tetap akan menjadi Indonesia yang seperti saat ini.
Menurutnya, janji yang ditebar para Pasangan Calon (Paslon) tidak bisa dijadikan rujukan harapan kesejahteraan di masa depan.
"Karena biar siapa pun Presiden, akan begitu-begitu ji Indonesia," ucapnya sambil tertawa kecil.
Sebelumnya, Pilpres 2024 memasuki tahapan baru. Nomor urut ketiga pasangan capres-cawapres telah ditentukan.
Hal itu setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI melakukan rapat pleno pengundian nomor urut pasangan calon yang dipimpin langsung Ketua KPU RI, Hasyim Asyari.
Tiga pasangan capres-cawapres ini mengambil langsung nomor undian.
Hasilnya, nomor urut 1 diraih oleh pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Kemudian nomor urut 2 diraih oleh Prabowo-Gibran. Terakhir nomor urut 3, milik Ganjar-Mahfud. (Muhsin/fajar)