Forum CSR Support Program Budidaya Pisang Cavendish Sulsel

  • Bagikan

Untuk itu, lanjut La Tunreng, seluruh perusahaan tidak perlu ragu untuk menyalurkan CSR nya kepada pemerintah. Pasalnya, ini program peningkatan kualitas ekonomi masyarakat yang diinisiasi Pj Gubernur Provinsi Sulsel, Bahtiar Baharuddin. Pemerintah juga bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar untuk pengembangan bibit pisang cavendish tersebut. 

"Kebutuhan mencapai satu miliar pohon," pungkasnya. 

Pengusaha Pisang Cavendish, Rio Erlangga, menjelaskan, pihaknya selain membimbing langsung proses penanaman, pemeliharaan dan pengadaan bibitnya, juga telah menyiapkan tiga skema pasar pasca panen pisang cavendish tersebut. Sebagai offtaker atau pemasok kebutuhan industri, pihaknya fokus penyelesaian target penanaman di lahan 500.000 hektare yang ada di kabupaten kota se-Sulsel. 

"Saya optimistis marketnya masih menjanjikan untuk kebutuhan pisang. Saya akan lebih fokus pada pisang di Provinsi Sulawesi Selatan," kata Rio.

"Sebagai offtaker, kita sudah petakan satu miliar bibit. Ada yang lebih cepat dengan sistem bonggol yang semai bisa menghasilkan 15-20 bibit dari satu bonggol pisang. Kami dari segi hilir sudah siap dan kami sudah melakukan opening  pertama di Kota Makassar," urainya. 

Khusus untuk market sendiri, pihaknya sudah menyediakan tiga skema. Pertama pasar lokal, kedua pasar industri, dan ketiga pasar ekspor ke 65 negara tujuan. Termasuk Arab Saudi yang sudah melakukan MoU belum lama ini untuk ekspor pisang cavendish tersebut. 

"Masyarakat kita akan merasa diuntungkan dengan budidaya pisang ini. Karena ini dari segi ekonominya satu hektare bisa menghasilkan sampai Rp300 juta. Dari segi pasar, saya jaminannya. Ini sudah ada perbankan dan OJK yang mengawasi," tutupnya. (selfi/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan