"Kedua kepala negara saling bertukar pandangan secara jujur dan mendalam, menghasilkan 'visi San Francisco' yang berorientasi pada masa depan," ungkap Mao.
Presiden Xi menekankan pentingnya bekerja sama untuk membentuk persepsi yang benar, mengelola perbedaan secara efektif, memajukan kerja sama yang saling menguntungkan, memikul tanggung jawab sebagai negara besar, dan mendorong pertukaran masyarakat maupun budaya, tambah Mao.
Pertemuan selama empat jam di San Francisco tersebut terjadi setahun setelah pertemuan keduanya dalam KTT G20 di Bali, Indonesia, pada 14 November 2022. Namun, setelah bertemu dengan Xi, dalam konferensi pers, wartawan bertanya kepada Biden apakah dia masih memandang Xi sebagai diktator, seperti pernyataannya pada bulan Juni lalu.
Biden menjawab bahwa pandangannya terhadap Xi sebagai seorang diktator tetap tidak berubah. "Ya, dia diktator dalam artian dia orang yang menjalankan negara komunis yang didasarkan pada bentuk pemerintahan yang sama sekali berbeda dari kita," kata Biden. (ant)