"Ditjen Hortikultura Kementan juga memfasilitasi penanganan dampak perubahan iklis seluas 75 hektare yang dialokasikan di 16 Provinsi, 67 Kabupaten/Kota dalam bentuk sumur dalam," katanya.
Untuk diketahui, Kementan melalui Ditjen Hortikultura terus memberikan dukungan kepada para petani agar berproduksi melalui fasilitasi prasarana seperti smart green house (SGH) untuk budidaya dan nursery untuk pembenihan seedling siap tanam. Kementan juga memberi dukungan pascapanen dalam bentuk bangsal pascapanen, sarana pascapanen dan pengolahan.
"Terakhir, pemerintah terus berupaya mendorong petani di daerah untuk mendaftarkan varietas lokal yang memiliki keunggulan, seperti: tahan organisme pengganggu tanaman (OPT), tahan perubahan iklim dan provitas tinggi," jelasnya. (Pram/fajar)