“Skala 1-10 Pak Jokowi berapa sih pak. Penegak hukum hak asasi manusia kan tadi sudah disinggung nih. Kalau skala 1-10 kira-kira berapa pemberantasan korupsi, demokrasi kira-kira berapa,” tambahnya.
Lalu Ganjar Pranowo pun memberi jawabannya. Dia menyatakan, ketika kewenangan itu ada dan diberikan kepada seorang pemimpin, pemimpin lah yang membuat arus positif kembali.
Kedua adalah membuat kolaborasi dengan kondisi sosiologi yang ada di masyarakat, agamawan, ilmuwan, hingga budayawan.
“Ketika kegelisahan itu semuanya muncul, rasanya itu yang mesti diakomodasi untuk kemudian membalikan situasi itu. Ketika regulasi tidak mencukupi, dirubah regulasinya,” kata Ganjar.
Menjawab pertanyaan kedua soal nilai rapor Jokowi di bidang penegakan hukum. Ganjar tak segan-segan memberikan sindiran keras dengan mengatakan jeblok. “Jeblok, (pointnya) lima,” ungkapnya.
Sementara itu, Dwi Anggia Ritmadhini selaku moderator menyatakan bahwa pertanyaan tersebut murni dari panelis, bukan dari panitia. Dia lalu, ikut nimbrung dengan menyebut rapor merah Jokowi.
“Rapor merah berarti,” kata Dwi Anggia Ritmadhini, berkelakar. (selfi/fajar)