FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mengeksplorasi langkah-langkah perbaikan, seperti penghijauan dan penambahan tanah, di pulau-pulau bersejarah Kepulauan Seribu.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Iwan H Wardhana, menekankan pentingnya upaya perbaikan di pulau-pulau bersejarah untuk melindungi warisan masa lalu dari potensi kerusakan.
"Upaya perbaikan di kawasan pulau bernilai sejarah penting untuk melindungi warisan masa lalu yang dari kerusakan," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Iwan H Wardhana di Jakarta, Jumat (17/11/2023).
Menurutnya, inisiatif ini bermula dari Dinas SDA Jakarta, yang hingga akhir 2023 akan menambah volume daratan di Pulau Kelor untuk kemudian ditanami pohon mangrove.
Pulau Kelor, satu dari empat pulau di Kepulauan Seribu yang memiliki status kawasan cagar budaya bersama dengan Onrust, Cipir, dan Bidadari, menjadi fokus utama inisiatif ini.
Keempat pulau ini telah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Nomor 2209 Tahun 2015.
Iwan H Wardhana memaparkan bahwa setiap pulau ini berperan sebagai basis pertahanan pada era kolonial Belanda pada abad ke-17 hingga ke-19, yang dibuktikan dengan adanya bangunan Benteng Martello dan meriam.
Pemerintah merasa prihatin dengan kondisi pulau-pulau yang semakin terkikis dan menyusut akibat abrasi, yang juga mengancam keberlangsungan bangunan bersejarah di dalamnya. Oleh karena itu, selain Pulau Kelor, upaya perbaikan ini mungkin akan diperluas ke Pulau Onrust, Cipir, dan Bidadari guna mencegah ancaman abrasi.