Peningkatan Aktivitas Gunung Dukono, PVMBG Imbau Kewaspadaan dan Larang Aktivitas Wisata

  • Bagikan
Tangkapan layar CCTV yang memperlihatkan erupsi material baru setinggi lebih kurang 1.000 meter yang keluar dari kawah Gunung Dukono di Pulau Halmahera, Maluku Utara, Kamis (9/11/2023). (ANTARA/HO-PVMBG)

FAJAR.CO.ID, MALUT -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperingatkan warga agar tetap waspada terhadap peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Dukono di utara Pulau Halmahera, Maluku Utara.

Hendra Gunawan, Kepala PVMBG, menjelaskan bahwa aktivitas Gunung Dukono masih belum menunjukkan penurunan, dan sesekali terdengar suara dentuman.

"Masyarakat tetap menjaga kewaspadaan dan beraktivitas seperti biasa," ujar Hendra.

Pada tanggal 17 November 2023, PVMBG mencatat adanya asap keluar dari kawah utama berwarna putih, kelabu, dan hitam dengan intensitas tebal mencapai 100 hingga 2.600 meter dari puncak Gunung Dukono.

Selain itu, terjadi 53 kali gempa letusan dengan amplitudo berkisar antara 7-34 milimeter dan durasi gempa antara 33,39-65,56 detik.

Hendra menyampaikan bahwa terjadi satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 34 milimeter dan durasi gempa 297 detik. Selanjutnya, terdapat satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0,5-4 milimeter.

Dalam dua bulan terakhir, aktivitas kegempaan di Gunung Dukono didominasi oleh gempa letusan dan gempa tektonik jauh.

Meskipun begitu, gunung berapi yang memiliki ketinggian 1.335 meter di atas permukaan air laut tersebut saat ini masih berada pada status level II atau waspada.

PVMBG menyarankan para wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas pendakian dan menghindari Kawah Malupang Warirang dalam radius dua kilometer. Pemukiman terdekat berjarak 11 kilometer dari puncak gunung.

PVMBG juga mengingatkan masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu membawa masker atau penutup hidung dan mulut guna menghindari potensi bahaya abu vulkanik terhadap sistem pernapasan. (ant)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan