FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kapolsek Makassar Kompol Andi Aris menegaskan, pihaknya telah mengantongi identitas terduga pelaku penganiayaan dan pembunuhan sadis di Kelurahan Barabaraya Timur, Minggu (19/11/2023) dinihari.
"Kalau identitas pelaku kami dari pihak kepolisian sudah mengantongi," ujar Aris saat diwawancara, Minggu (19/11/2023).
Dikatakan Aris, saat ini pihaknya juga telah melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku.
"Untuk sementara anggota di lapangan melakukan pengejaran," tukasnya.
Dibeberkan Aris, terduga pelaku penganiayaan dan pembunuhan sadis itu diperkirakan hanya satu orang.
"Pelaku diperkirakan satu orang," ucapnya.
Hanya saja, orang nomor satu di Polsek Makassar itu emoh menjelaskan lebih jauh mengenai identitas terduga pelaku.
Diungkapkan Aris, motif terduga pelaku melakukan aksi jahatnya tersebut dipicu cemburu buta.
"Motif karena cemburu, yang cemburu ini pihak terduga pelaku masih menyukai atau masih mencintai korban yang ada (dirawat) di RS Bhayangkara," tandasnya.
Dijelaskan Aris, korban yang diketahui bernama Tabita (45) tidak menerima kembali kehadiran terduga pelaku di kehidupannya.
"Yang bersangkutan sudah tidak menerima untuk kembali yang diduga pelaku," bebernya.
Saat ditanya mengenai hubungan keduanya, Aris mengatakan masih belum bisa menerka-nerka lebih jauh. Sebab, saat ini korban masih dalam keadaan kritis.
"Kalau masalah hubungan suami istri kita masih belum bisa melakukan masih diidentifikasi karena korban ini masih belum bisa kita interogasi karena masih di rawat di RS," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, pembunuhan sadis mengguncang Kelurahan Barabaraya Timur, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Minggu (19/11/2023) dinihari.
Seorang warga setempat menjadi korban kejam pembunuhan dan dibuang ke dalam sumur.
Menurut informasi yang didapatkan fajar.co.id, korban diketahui bernama Sabbe (65) ditemukan tewas dengan kondisi yang menggemparkan.
Selain Sabbe, anak perempuannya bernama Tabita (45) juga menjadi korban pada peristiwa tersebut.
Beruntungnya, Tabita masih bisa diselamatkan warga dan dibawa ke rumah sakit.
Tabita ditemukan tergeletak di bilangan jalan usai diduga diperkosa terduga pelaku kemudian diparangi.
"Ada dua korban, masing-masing perempuan, ibu dan anak. Ibunya (Sabbe) meninggal dunia, kalau anaknya (Tabita) sekarang dirawat di rumah sakit karena ada beberapa luka tusukan di tubuhnya, termasuk di perutnya," kata Aris Minggu siang.
Dijelaskan Aris, peristiwa pembunuhan ini pertama kali diketahui pihaknya setelah menerima informasi dari warga sekitar.
Saat mendatangi lokasi, korban Tabita ditemukan tergeletak di lorong jalan masuk kamar kontrakannya dengan kondisi bersimbah darah.
"Kejadian diperkirakan sekitar pukul 04.00 dini hari. (Awalnya) perempuan ini (Tabita) ditemukan tergeletak di lorong, setelah kita lakukan penyelidikan, ternyata yang bersangkutan ada beberapa luka tikaman hingga dilarikan ke rumah sakit," ucapnya.
Dikatakan Aris, setelah mengevakuasi Tabita, Polisi bersama warga sekitar kemudian mengecek ke dalam rumah kontrakan korban.
Di situ, ditemukan ibu Tabita, Sabbe sudah meninggal dunia dengan kondisi bersimbah darah di dalam sumur.
Pada tubuh Sabbe juga disebut terdapat beberapa luka terbuka diduga bekas penganiayaan.
(Muhsin/fajar)