"Jadi nanti para mahasiswa bisa mengerjakan serangkaian proses dari proses produksi dan pasca panen padi dari perencanaan. Kita akan bagi mereka mulai dari kelompok memang, praktek kuliah sampai para dosen," katanya.
Sementara itu, Ketua Alumni IPB, Walneg S Jas mengatakan bahwa pihaknya akan mempersiapkan benih yang dibutuhkan. Dia berharap dengan kolaborasi ini, Indonesia bisa mempercepat swasembada sehingga ke depan tidak bergantung lagi pada kebijakan impor.
"Biasanya 1 hektar itu butuh sekitar 25 kilo kan, ya? Nah, 25 kilo 1 hektar dikali saja untuk 500 hektare. Kita bersyukur karena pembiayaannya dari Kementan. Jadi kami menyampaikan terimakasih karena ini adalah solusi untuk peningkatan kapasitas produksi. Negara kita ini butuh produksi yang lebih tinggi, utamanya misalnya padi," jelasnya. (Pram/fajar)