FAJAR.CO.ID — Luwu seringkali disebut sebagai cikal bakal peradaban Bugis. Dalam Kitab Negarakertagama, Luwu diceritakan sebagai salah satu wilayah jajahan Kerajaan Majapahit.
Hal ini membuktikan bahwa Luwu telah dikenal oleh masyarakat Jawa sejak berabad-abad lalu.
Eksisnya Luwu hingga di pulau Jawa itu dinilai tidak terlepas daripada kejayaan Luwu sebagai penghasil nikel terbesar.
Bahkan dalam karya sastra I La Galigo, Luwu disebut sebagai wilayah yang memiliki ‘gunung besi’.
Sejak dahulu, besi diperoleh dekat danau Matano di bagian tenggara Sulawesi Tengah yang dulunya pernah menjadi bagian dari Luwu.
Pusat Luwu Kuno disebutkan berada di daerah pantai antara Wotu dan Malili. Sejarawan seringkali menempatkan ibu kota Luwu awalnya di sekitar Sungai Cerekang.
Sayangnya tidak cukup sumber yang menjelaskan terkait Luwu di masa itu. Kecuali epik mitos penciptaan dari peradaban Bugis, I La Galigo.
Sejarawan Leonard Y Andayana menyebut, jika cerita yang berasal dari tradisi lokal benar dalam hal gunung besi, sekitar Danau Matano, Sungai Cerekang bisa jadi merupakan jalur ideal untuk mengangkut barang berat ke daerah lain hilir. (selfi/fajar)