Airlangga Hartarto: Prakerja Cara Terbaik Persiapkan Tenaga Kerja Indonesia

  • Bagikan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat melihat showcase ujicoba QRIS dalam rangka implementasi Regional Payment System antar anggota negara ASEAN di Jakarta, Minggu (7/5/2023). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, program Prakerja saat ini menjadi salah satu program pelatihan berskala besar terbaik untuk meningkatkan kemampuan (skill) tenaga kerja Indonesia.

Meskipun penerima manfaat Prakerja baru mencapai 17,5 juta orang, program tersebut masih tetap menjadi salah satu cara terbaik dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk memiliki kompetensi unggul dalam dunia kerja.

“Namun, Prakerja terbukti sebagai initial effort berskala besar, menggunakan mekanisme pasar, dan inklusif. Prakerja berkolaborasi dengan berbagai pihak, pemerintah dan swasta untuk mewujudkan hal ini,” kata Menko Airlangga dalam acara Diseminasi Riset Prakerja bertema “Continuous Improvement, Evidence-driven Decision Making” di Jakarta, Kamis.

Sebelum ada Prakerja, pelatihan dari seluruh Kementerian/Lembaga (K/L) hanya berjumlah sekitar 870 ribu orang per tahun.

Pada 2045, diproyeksi jumlah tenaga kerja Indonesia akan mencapai 233 juta, dan berdasarkan data dari A.T. Kearney (2023) disebutkan bahwa 50 persen tenaga kerja Indonesia perlu dilatih. Hal itu berarti bahwa terdapat sekitar 117 juta tenaga kerja Indonesia yang perlu dilatih untuk mencapai target tersebut.

Menko Airlangga menjelaskan sebagai penunjang Prakerja, dalam mempersiapkan tenaga kerja yang unggul pemerintah saat ini juga telah mendirikan sentra digital (digital center) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Batam serta Apple Academy.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan