FAJAR.CO.ID, GAZA -- Setelah hilang kontak selama beberapa hari terakhir, tiga WNI relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dikabarkan ditahan militer Israel. Isu yang berkembang kemarin (22/11), dua orang di antaranya ditangkap saat Israel menyerang Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza dalam dua hari terakhir.
Isu itu sontak membuat semua pihak panik. Termasuk Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan MER-C. Sebab, ketiganya tidak bisa dihubungi dalam beberapa hari terakhir.
Kemenlu dan MER-C langsung berupaya dengan segala cara untuk menghubungi pihak-pihak di Gaza dan memastikan kabar tersebut.
Juru Bicara Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal menyatakan, pihaknya telah memverifikasi langsung berita mengenai penangkapan dua WNI itu. ”Menurut sumber langsung di Gaza, ketiga WNI relawan saat ini dalam kondisi baik dan masih berada di RS Indonesia,” ujarnya saat dikonfirmasi kemarin.
Ketiganya, kata dia, tengah bersiap untuk pindah ke Gaza Selatan. Saat ini Kemenlu terus memonitor kondisi tiga WNI tersebut.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad membenarkan sempat mendapat kabar tersebut pada pukul 14.45 WIB. Dari kabar yang disampaikan, ada dua relawan yang ditahan tentara Israel. Sementara, keberadaan satu orang lainnya tidak diketahui.
”Ini membuat kami risau karena yang melaporkan adalah sumber kami yang langsung ada di RSI. Tentu ini membuat kami gelisah karena tiba-tiba ada berita dua di antara tiga relawan di Gaza ditangkap,” jelasnya. Kabar itu diakuinya langsung membuat gelisah pihaknya dan Kemenlu.