FAJAR.CO.ID, TEL AVIV -- Gencatan senjata antara Israel dan Hamas selama empat hari tampaknya tidak akan mengubah banyak bencana kemanusiaan di Jalur Gaza. Pasalnya, setelah empat hari itu, perang kembali akan berlanjut.
Perdana Menteri, Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan melanjutkan perang melawan Hamas usai membebaskan para sandera yang ditahan di Jalur Gaza.
Dilansir dari Antara pada Jumat (24/11), hal tersebut diungkapkan oleh Netanyahu pada Kamis (23/11) setelah sebelumnya baru saja menyepakati gencatan senjata dengan Hamas.
"Setelah ini Israel akan terus melanjutkan tujuannya, untuk menumpas Hamas, karena Hamas telah berjanji akan melakukan hal ini lagi dan lagi dan lagi," kata Netanyahu.
Hal tersebut disampaikan Netanyahu kepada Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron ketika membahas mengenai tantangan dalam mencapai kesepakatan pembebasan sandera Israel.
"Kami berharap dapat mengeluarkan para sandera, ini bukan tanpa tantangan, tetapi kami harus. Kami berharap tahap pertama ini berhasil dan kami bertekad mengeluarkan semua sandera," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Cameron mengutarakan harapannya agar langkah jeda kemanusiaan antara Israel dan Hamas akan menjadi ‘peluang untuk mengeluarkan sandera dan memberikan bantuan ke Gaza.’
"Saya pikir ini sebuah kesempatan untuk mengeluarkan sandera dan memberikan bantuan ke Gaza. Tidak ada alasan untuk penyanderaan seperti ini. Semua sandera harus dibebaskan,” ucap Cameron.
"Saya berharap semua yang bertanggung jawab dan berada di belakang kesepakatan ini dapat mewujudkannya, untuk melegakan keluarga, termasuk, tentu saja ada warga negara Inggris yang menjadi sandera. Dan untuk itu, mari berharap hal ini dapat berjalan mulus," kata Cameron.
Sebelumnya pada Kamis (24/11), Qatar menyebutkan perjanjian jeda kemanusiaan antara Israel dengan Hamas di Jalur Gaza akan dimulai pada Jumat pukul 10 pagi waktu setempat.
"Kelompok pertama sandera warga sipil akan ditukar pada Jumat pukul 4 sore," kata Majed al-Ansari sebagai juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar dalam konferensi pers di Doha.
Dia menyebutkan ada 50 sandera yang akan dibebaskan dalam waktu empat hari. (jpg/fajar)