FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Warga Kota Makassar semakin resah menyikapi pemadaman listrik bergilir yang terjadi setiap harinya.
Meskipun Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah meminta maaf terkait situasi ini, warga tetap merasa dirugikan.
Pemadaman listrik yang terjadwal secara bergilir telah menjadi pemandangan sehari-hari di berbagai wilayah kota Makassar.
Seperti salah seorang penjual minuman dingin bernama Yusfita (27) di Jalan Talassalapang, Kecamatan Rappocini, dia mengeluhkan pemadaman listrik yang dilakukan PLN.
Fita sapaan karibnya mengatakan, dia tidak bisa melayani pelanggannya selama listrik padam.
Dengan begitu, dia juga kehilangan pendapatan sebab dalam jangka waktu tiga sampai empat jam, sudah puluhan gelas minuman dingin yang seharusnya terjual.
"Saya punya usaha kecil, pemadaman ini membuat saya kehilangan pelanggan karena tidak bisa dilayani dengan baik. Bagaimana caranya, kita butuh listrik untuk kasih jalan ini alat-alat," keluh Fita sambil menunjuk blender saat ditemui fajar.co.id, Jumat (24/11/2023).
Diungkapkan Fita, cuaca yang sangat panas saat ini seharusnya menjadi peluang baginya meraup rezeki dari usaha berjualan minuman dingin.
Namun faktanya berbeda, karena ada pemadaman listrik, belum satupun jualannya ada yang laku.
"Ini sampai selesai salat Jumat belum ada yang laku, sabar mamiki, tetap saja buka dengan berharap semoga listrik kembali nyala," imbuhnya.
Fita pun berharap, pihak PLN memberikan kompensasi atau minimal pemotongan pembayaran.
"Minimal kompensasi, mentang-mentang tidak ada kompetitor asal minta maaf saja. Masyarakat juga harusnya teredukasi untuk mendapatkan haknya secara penuh," kata Fita.