Golkar Makassar Dapat Tiga Tugas Khusus dari DPP, Jadi Penentu Langkah di Pilwalkot

  • Bagikan
Ketua Golkar Makassar, Munafri Arifuddin menerima rekomendasi DPP Partai Golkar menjadi bakal calon Wali Kota Makassar 2024

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR– DPP Partai Golkar memberikan tugas khusus untuk DPD II Partai Golkar Makassar. Target yang dibebankan juga tergolong cukup berat.

Tiga poin pokok yang menjadi tugas DPD II Golkar Makassar yaitu, menjadi kontributor terbesar di Pilpres, mencapai 20 persen kuota kursi DPRD, dan merebut kursi wali kota.

Wakil Ketua DPP Golkar, Erwin Aksa menegaskan, Makassar sebagai salah satu wilayah yang strategis, sehingga, kemenangan di Makassar cukup menentukan pada kontestasi politik 2024.

"Kami berikan tugas Makassar supaya bisa dapat kuota 20 persen kursi di DPRD. Jadi kalau sekarang ada lima kursi, nanti harus 10 kursi,” ujarnya, Jumat, 24 November.

Jika target itu tercapai, maka tidak ada alasan untuk tidak mendorong Munafri Arifuddin, Ketua DPD II Partai Golkar Makassar untuk maju Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar. Target ini tidak boleh dipandang remeh karena persaingan sangat ketat.

"Tujuannya ya supaya Golkar bisa mengusung kader untuk maju di Pilwalkot Makassar, meskipun tanpa koalisi. Itu akan lebih mudah bagi kami,” jelasnya.

Erwin Aksa pun turun langsung memberikan workshop strategi pemenangan kepada para caleg dan pimpinan DPD II Golkar Makassar. Termasuk hal-hal teknis yang harus dilakukan kepada masyarakat. ”Termasuk penekanan teknis mengajak pemilih ke TPS,” kata dia.

Terkait dengan rekomendasi kepala daerah di internal Partai Golkar, menurutnya, mereka yang harus mampu memperjuangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

”Pak Appi dipanggil DPP itu bagus. Artinya berjuang dulu untuk menambah kursi di provinsi, juga berjuang untuk pileg Kota Makassar. Karena dibutuhkan tambahan 100 persen kursi tadi, supaya kalau mau maju (wali kota), Golkar bisa maju sendiri, tidak perlu koalisi,” tegasnya.

Appi sapaan Munafri Arifuddin mengaku, sengaja meminta waktu Erwin Aksa untuk memberikan bekal kepada Golkar Makassar. Mengingat, saat ini mendekati pemilihan, sehingga penting untuk membuat pemetaan wilayah dan identifikasi pemilih.

”Supaya dalam proses pemilihan kita tidak berebut suara di satu daerah saja. Termasuk penggunaan sosial media dan penggalangan isu,” jelasnya.

Berkaitan dengan target Pemilu, Appi optimis bisa mencapai 10 kursi. Kata dia, hal itu sudah ditetapkan dan hanya perlu realisasi saja. Termasuk membenahi kualitas caleg.

Saat ini, Appi juga mengaku akan lebih fokus pada perebutan kursi DPRD Sulsel dulu. Itu menjadi hal mutlak, dia lakukan lebih dahulu karena sudah menjadi perintah partai. Tidak ada alasan untuk mengelak.

"Saya juga memperlihatkan ini sebagai bukti pengorbanan kepada partai. Untuk DPRD Provinsi saya mau, karena saya sudah punya modal. Harus tandemkan apa yang ada di kota, provinsi, dan RI secara linear. Jangan beda warna. Itu tidak saya toleransi sama sekali, di Golkar Makassar saya camkan itu,” tegasnya.

Mengenai Pilwalkot, Appi mengaku senang dengan keluarnya rekomendasi DPP kepadanya. Itu merupakan tanggung jawab besar yang harus ia dituntaskan.

"DPP memberikan kepercayaan yang sangat baik dan ini akan saya jawab melalui proses yang berjalan seperti pileg. Bagaimana mau jadi wali kota kalau pileg cuma satu kursi. Banyak orang mau ini, tetapi sedikit yang dapat. Apalagi di Makassar saya tunggal. Ini harus saya jaga, memenangkan seluruh perintah DPP, baik Pileg, serta pilkada,” terangnya. (wid/ham)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan