Berlomba-lomba Pamer Massa di Jalan Sehat, Capres Curi Star Kampanye

  • Bagikan
Jalan sehat Capres Ganjar Pranowo di Jl Sudirman dipadati ribuan warga Minggu, 26 November. Ganjar hadir tanpa cawapresnya Mahfud MD -- TAWAKKAL/FAJAR
Jalan sehat Capres Ganjar Pranowo di Jl Sudirman dipadati ribuan warga Minggu, 26 November. Ganjar hadir tanpa cawapresnya Mahfud MD -- TAWAKKAL/FAJAR

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Para kandidat capres dan cawapres punya strategi meraup suara di Pilpres 2024. Agenda jalan sehat menjadi hal paling fenomenal di Sulsel.

Seolah-olah jalan sehat dijadikan barometer untuk mengklaim perolehan suara. Tim capres cawapres berlomba-lomba melakukan pengerahan massa. Sehingga mereka masif menggelar event tersebut dengan jargon pemenangan masing-masing.

Di pengujung November ini, Kota Makassar banyak disibukkan dengan agenda kampanye berkedok jalan sehat.

Dua kandidat, Ganjar Pranowo dan Gibran Rakabuming Raka adu kuat dan saling klaim jumlah simpatisan terbanyak. Begitu juga dengan Anies Baswedan yang sudah lebih dahulu menggelar giat serupa.

Meski pihak mereka mengklaim hal itu bukan bagian dari kampanye, namun jelas bahwa branding yang digaungkan erat kaitannya dengan Pilpres. Termasuk juga tema dan jargon yang dikaitkan untuk itu.

Kegiatan ini bisa dikategorikan curi star kampanye. Apalagi ada pengerahan massa, di lokasi juga terdapat atribut capres dan cawapres. Kegiatan pengerahan massa berkedok jalan sehat ini pernah menjadi sorotan anggota Bawaslu RI Puadi.

Dikutip dari Jawa Pos (Group FAJAR), Pria yang menangani pelanggaran dan data dan informasi Bawaslu RI tersebut pernah menyoroti Anies Rasyid Baswedan yang kerap mengumpulkan massa pada setiap kegiatan safari di berbagai daerah.

Bawaslu menyebut agenda yang mengumpulkan massa tersebut terkesan tidak etis. Bisa saja itu dipandang mencuri start kampanye. Sebab, publik sudah mengetahui acara jalan sehat ini dihadiri capres dan cawapres.

Sama seperti yang pernah dilakukan Anies ketika melakukan safari. Anies merupakan tokoh yang diusung capres salah satu partai politik, sehingga apa yang dilakukan terkesan mencuri start kampanye. Padahal, jadwal kampanye sudah dijadwalkan KPU RI.

Jika dilaporkan ke Bawaslu memang tidak bisa diproses, sebab tidak memenuhi syarat materiil. Namun dari sisi etika politik, kegiatan semacam itu sangat tidak etis.

Sementara Ketua Bawaslu Makassar Dede Arwinsyah, mengemukakan saat ini timnya dalam tahap menyusun hasil laporan lapangan. Sehingga, pengumuman terkait potensi pelanggaran akan dilakukan pada 28 November.

"Karena yang dilakukan bukan cuma jalan sehat, banyak agenda lain. Jadi nanti tanggal 28 baru kami umumkan hasilnya, apakah ada pelanggaran atau tidak,” tegasnya, Minggu, 26 November 2023.

Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli, menegaskan proses sosialisasi boleh saja dilakukan. Selama tidak melanggar aturan-aturan kampanye. Sebab, tahapan kampanye belum boleh dilakukan.

”Selama mereka tidak berkampanye, mengajak masyarakat untuk memilih kandidat tertentu, tidak pakai alat peraga dan sebagainya, saya rasa sah-sah saja,” ujarnya, Minggu, 26 November.

Dia juga mengatakan, sejauh ini belum ada laporan untuk itu. Sehingga, pihaknya belum bisa memastikan ada pelanggaran atau tidak. ”Kami juga belum bisa memastikan seperti apa bukti lapangan yang ada,” jelasnya.

Peraga Capres

Sementara realitas di lapangan, para capres dan cawapres menggunaan jargon mereka masing-masing. Bahkan di lokasi jalan sehat banyak sekali bertebaran alat peraga capres dan cawapresnya.

Misalnya saja di kubu Gibran, mereka menamainya Jalan Sehat Satu Putaran. Kegiatan yang digawangi milenial Prabowo-Gibran Sulsel ini jelas menggaungkan semangat kemenangan pasangan nomor urut dua itu dalam satu putaran saja. Bahkan target menang satu putaran itu sudah ditegaskan dalam berbagai momen.

Di momen ini, panitia mengklaim jumlah peserta yang mendaftarkan diri mencapai 1.162.000 orang. Bahkan ketua Milenial Prabowo-Gibran Sulsel, Andi Amar Ma’ruf Sulaiman menegaskan sendiri hal itu. Kata dia, jumlah tersebut terlihat dari jumlah kupon yang disebar dan jumlah pendaftar online yang tercatat.

Dia mengatakan, setelah melihat antusias masyarakat pada Jalan Sehat Satu Putaran, dia makin yakin bahwa paslon capres-cawapres jagoannya bakal mendulang 60 persen suara di Sulsel, sesuai target yang dicanangkan.
"Kami tetap kerja ekstra karena persaingan tinggi, jadi harus kerja keras untuk Mas Gibran,” bebernya.

Sementara di kubu Ganjar Pranowo, mereka juga menggelar Jalan Sehat Perjuangan bersama Gen Z Sulsel. Itu dilakukan sehari setelah Jalan Sehat Satu Putaran. Lokasinya pun sama, berpusat di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar.

Gunakan Simbol

Bahkan Ganjar menggunakan simbol tiga jari, sesuai nomor urut capres yang diusung PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo tersebut. Sama seperti jalan sehat yang pernah digelar kubu Anies Rasyid Baswedan - Muhaimin Iskandar (Amin) di Makassar. Mereka juga menggunakan simbol-simbo terkait identitas capres-cawapres.

Sementara Ganjar Pranowo sendiri mengaku senang dengan respon masyarakat.

Dia bahkan tidak menyangka mendapat antusias besar. Memang benar, masyarakat cukup antusias pada setiap momen jalan sehat.

”Sepanjang mata memandang, saya sampai tidak bisa melihat ujungnya. Hari ini kita bertemu, olahraga, mari kita fikir tiga hal, jiwa kita sehat, pikiran sehat, dan pemilunya juga sehat,” tegas Ganjar, Minggu, 26 November.

Ketua TPD Ganjar-Mahfud Sulsel, Udin Shaputra Malik menegaskan, pihaknya sudah punya gambaran pemetaan pemenangan setelah Jalan Sehat Perjuangan bersama Gen Z ini. Terlebih lagi, warga yang hadir diklaim mencapai 200 ribu lebih.

"Tentu kami sudah ada gambaran untuk kerja-kerja TPD setelah ini. Antusias masyarakat sangat baik, ini menjadi pertanda bahwa masyarakat Sulsel memang terbuka untuk Pak Ganjar dan Pak Mahfud,” terangnya. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan